Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rugi USD 171 juta di 2017, Krakatau Steel incar laba USD 24 juta di 2018

Rugi USD 171 juta di 2017, Krakatau Steel incar laba USD 24 juta di 2018 Krakatau Steel. WIlfridus ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Krakatau Steel (Persero) menargetkan tak lagi merugi di di tahun 2018 ini. Perusahaan plat merah yang bergerak di sektor produksi baja ini mengincar laba sebesar USD 24 juta di tahun ini.

Direktur utama PT Krakatau Steel, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengakui pihaknya sempat merugi sebesar USD 320 juta pada tahun 2015. Pada tahun 2016 kembali merugi USD 171,69 juta.

"Di RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) target revenue di tahun 2018, laba di bawah itu sekitar USD 24 juta," ungkapnya dalam bincang bersama jurnalis, di Cilegon (12/2).

Orang lain juga bertanya?

"Berangkatnya dari bawah dulu untuk memperbaiki profitable dulu. Targetnya kita harus untung," kata dia.

Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan produktivitas. Perusahaan menargetkan produksi baja sebanyak 2,8 juta ton di tahun 2018.

"Total tonasinya (tahun 2018) sekitar 2,8 juta ton untuk tahun 2018. Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin tumbuh sekitar 40 persen," lanjut dia.

Sedangkan untuk belanja modal di tahun 2018, perseroan menganggarkan sebesar USD 600 juta. "Capex di tahun 2018 sebesar USD 600 juta. Ini untuk KS (Krakatau Steel) grup bukan hanya induk," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jaksa Agung Kaget Kerugian Negara di Kasus Timah Fantastis Capai Rp300 Triliun
VIDEO: Jaksa Agung Kaget Kerugian Negara di Kasus Timah Fantastis Capai Rp300 Triliun

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyampaikan hasil audit, dari Rp271 triliun menjadi Rp300,003 triliun.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kejagung dan BPKP Bongkar Kerugian Negara Akibat Korupsi Timah Capai Rp300 Triliun
FOTO: Kejagung dan BPKP Bongkar Kerugian Negara Akibat Korupsi Timah Capai Rp300 Triliun

Angka ini hasil koreksi dari perkiraan kerugian sebelumnya, yakni Rp271 triliun.

Baca Selengkapnya
Direktur Keuangan Blak-blakan PT Timah Rugi Miliaran Usai Kerja Sama 5 Smelter, Salah Satunya Perusahaan Harvey Moeis
Direktur Keuangan Blak-blakan PT Timah Rugi Miliaran Usai Kerja Sama 5 Smelter, Salah Satunya Perusahaan Harvey Moeis

PT Timah pertama kali teken kerja sama dengan lima smelter swasta pada tahun 2018 hingga 2020.

Baca Selengkapnya
Kejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah
Kejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah

Sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan Enam Tersangka TPPU Kasus Korupsi Komoditas Timah
Kejagung Tetapkan Enam Tersangka TPPU Kasus Korupsi Komoditas Timah

Adapun soal hitungan kerugian keuangan negara dari kasus korupsi komoditas timah sejauh ini masih dalam perhitungan

Baca Selengkapnya
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Astra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.

Baca Selengkapnya
Kasus PT Timah Rugikan Negara Capai Rp300 Triliun, Jadi Skandal Terbesar
Kasus PT Timah Rugikan Negara Capai Rp300 Triliun, Jadi Skandal Terbesar

Ada pembayaran biji timah ilegal kepada para mitra dengan total biaya sebesar Rp26,649 triliun.

Baca Selengkapnya
Ini Hitungan Korupsi Rp271 Triliun Kasus Timah yang Seret Harvey Moeis dan Helena Lim
Ini Hitungan Korupsi Rp271 Triliun Kasus Timah yang Seret Harvey Moeis dan Helena Lim

Adapun angka rasuah yang ditaksir hingga Rp 271 triliun itu didapatkan dari hitungan kerugian perekonomian negara.

Baca Selengkapnya
Kejagung Gandeng Ahli Lingkungan, Kerugian Kasus Korupsi Timah Ditaksir Rp271 Triliun
Kejagung Gandeng Ahli Lingkungan, Kerugian Kasus Korupsi Timah Ditaksir Rp271 Triliun

Kerugian juga dapat dihitung dari total biaya kerusakan di kawasan hutan dan non-hutan.

Baca Selengkapnya