Rumah Sakit Pertamina Desain Aplikasi Tes Corona Secara Drive Thru
Merdeka.com - Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) tengah mendesain aplikasi untuk pengujian tes Virus corona secara drive thru atau pengujian tanpa pasien keluar dari kendaraan. Nantinya, pasien akan mendapat informasi mengenai tempat pengujian virus corona.
"Lagi bikin aplikasi untuk bisa tes swab pakai drive thru. Jadi pakai janjian di lokasi mana, jam sekian pasien akan datang. Akan disiapkan oleh RSPJ," ujar Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu (15/4).
Arya mengatakan, sejumlah rumah sakit pemerintah kini sudah disiagakan untuk menangani pasien Covid-19. BUMN juga mendukung pengadaan alat kesehatan di beberapa rumah sakit rujukan seperti RSPJ dan Wisma Atlet.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Kenapa rumah sehat penting untuk imun? Rumah yang sehat dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh, terutama saat musim flu atau pilek.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
"RSPJ ini untuk jadi rujukan. Jadi yang sudah kondisinya berat, di Wisma Atlet dipindahkan ke RSPJ atau RS lain yang sudah mulai agak berat. Tapi yang ringan-ringan di RSPJ akan dipindahkan ke Wisma Atlet. Jadi begitu alurnya," paparnya.
Dia menambahkan, pemerintah saat ini juga terus mendatangkan berbagai alat kesehatan juga obat-obatan untuk menangani peningkatan pasien virus corona. Salah satu obat yang akan didatangkan adalah Oseltamivir dari India.
"Kemudian yang kedua, kemarin kita beli bahan obat untuk Oseltamivir. Ini sudah kita ambil bahan bakunya dari India. Obat untuk corona juga kaya Cloroquine. Kita ambil untuk bahan baku 500.000 tablet. Beli dari India. Yang bikin Biofarma," tandasnya.
Impor Bahan Baku Obat Oseltamivir
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan importasi bahan baku obat Oseltamivir, yaitu obat untuk mengatasi virus Corona sejenis Chloroquine. Adapun Bio Farma ditunjuk menjadi perusahaan yang meracik obat ini.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan, pihaknya telah membeli bahan baku untuk 500 ribu tablet Oseltamivir dari India. "Kemarin kita beli bahan baku obat untuk Oseltamivir, ini sudah kita ambil dari India, obat untuk Corona sama seperti Chloroquine, yang bikin Bio Farma," ujar Arya dalam sebuah telekonferensi, Rabu (15/4).
Arya melanjutkan, bahan baku tersebut sudah mendarat di Indonesia sekitar tanggal 9 April yang lalu, menggunakan maskapai nasional Garuda Indonesia. Menurutnya, saat ini negara-negara sedang perang dingin berebut bahan baku dan obat, oleh karenanya informasinya tidak begitu terbuka.
Arya menyatakan jika pihaknya juga telah melakukan importasi bahan baku Chloroquine sebanyak 1 ton dari negara yang sama, India. Nantinya, Kementerian BUMN juga menugaskan Bio Farma untuk meracik Chloroquine tersebut.
"Kemudian kita juga ambil 1 ton Chloroquine, bahan baku juga, dari India juga, Bio Farma juga (yang ditugaskan)," tuturnya.
Setelah obat tersebut berhasil diramu, Kementerian BUMN akan menyebarkannya ke berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia. Namun, obat ini tidak akan dijual bebas karena tergolong obat berat. "Tidak (dijual). Ini kan obat berat juga," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transformasi digital di sektor kesehatan menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan layanan kesehatan yang cepat, aman, dan efisien.
Baca SelengkapnyaPemerintah membahas pemanfaatan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Utara, setelah selesai digunakan sebagai rumah sakit darurat saat pandemi COVID-19.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaVisi RS Grha Kedoya adalah menjadi rumah sakit swasta favorit di Jakarta dan Timur Jakarta yang memberikan kualitas pelayanan kesehatan terbaik di kelasnya.
Baca SelengkapnyaPenyusunan Inpres tersebut sedang dikaji oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaDari sektor kesehatan hingga keagamaan dibuat untuk mempermudah masyarakat
Baca SelengkapnyaRSUD Sepaku berperan sebagai rumah sakit rujukan untuk pasien non-VVIP. Sementara untuk layanan VVIP ditangani oleh rumah sakit di Balikpapan.
Baca SelengkapnyaTersedia layanan Cash Management System (CMS) yang dapat dipergunakan untuk melakukan monitoring dan transaksi keuangan secara real-time dan online.
Baca SelengkapnyaPendapatan ini bersumber dari integrasi digital yang menyeluruh seperti sistem informasi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKonsep ini menjadikannya rumah sakit pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan pusat transportasi umum, pusat perbelanjaan, dan kawasan pemukiman urban.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca Selengkapnya