Rumor The Fed kuat berhembus, harapan rupiah menguat pupus
Merdeka.com - Hembusan rumor pengurangan stimulus The Fed kembali menghantam rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat diperkirakan akan melemah, Rp 12.134-Rp 12.109 (kurs tengah BI).
"Apalagi juga beredar rumor bahwa nantinya The Fed bukan hanya mengurangi pembelian obligasi senilai Rp 10 miliar namun, Rp 20 miliar atau lebih besar dari ekspektasi pelaku pasar," kata Analis Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (22/1).
Di sisi lain, pelemahan rupiah sedikit terbatas karena diimbangi dengan kabar bank sentral China (PBOC) yang menginjeksi tambahan likuiditas pada sistem keuangan China dan penaikan realisasi investasi dalam negeri tahun lalu sebesar 2,1 persen mencapai Rp398,6 triliun.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca Selengkapnya