Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah ambruk, kinerja pemerintahan Jokowi-JK 'dihujat'

Rupiah ambruk, kinerja pemerintahan Jokowi-JK 'dihujat' Jokowi pimpin sidang kabinet bahas inflasi. ©Setpres RI/Laily

Merdeka.com - Kemarin, Danu Priyono (67) dan tukang becak lainnya yang biasa mangkal di Pasar Gede, Solo, meneriakkan "Save Rupiah" merespon kondisi ekonomi saat ini di mana nilai tukar Rupiah terus terpuruk dan tak berdaya menghadapi dolar Amerika Serikat.

Rupiah menyentuh Rp 13.164 pada penutupan perdagangan Rabu (11/3) dan kembali anjlok ke level Rp 13.176 per 1 dolar AS pada Kamis (12/3). Bahkan, Rupiah sempat menyentuh angka Rp 13.200 per USD.

Bukan tanpa sebab Danu teriak-teriak soal Rupiah. Anjloknya Rupiah langsung dirasakan rakyat kecil. Kondisi perekonomian akhir-akhir ini semakin menyengsarakan rakyat kecil. Melemahnya nilai tukar Rupiah ditambah sebelumnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat harga bahan pokok semakin sulit terbeli.

Harga bahan pokok terus merangkak naik. Tak terkecuali bahan tempe dan tahu yang juga ikut menjadi mahal.

"Mau makan tahu dan tempe saja kita kesulitan. Jangan-jangan nanti kita nggak bisa makan tahu dan tempe lagi," keluhnya.

Bukan hanya Danu yang teriak soal Rupiah, dari gedung DPR Senayan, sejumlah politisi juga melakukan hal sama. Bedanya, mereka mengkritik keras kinerja pemerintahan baru di bawah komando Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Merosotnya nilai Rupiah terhadap USD rupanya mendapat perhatian serius dari elite Partai Demokrat. Isu ekonomi pun berubah menjadi isu politik.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto menegaskan, sewaktu SBY menjabat sebagai presiden, nilai tukar Rupiah terhadap USD stabil. Tidak separah yang sekarang ini menembus angka Rp 13.000 per USD.

"Itu jelas jauh lebih baik (SBY), jauh lebih hebat dan kebijakannya justru lebih mengena, buktinya enggak pernah sampai dolar seperti ini. Sekarang ini betul-betul kritis," kritiknya.

Untuk meredam itu, pemerintahan Jokowi-JK terus berupaya meyakinkan rakyat bahwa kondisi ekonomi tetap baik meski Rupiah tengah mengalami pelemahan. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo salah satu yang rajin menyampaikan stabilnya perekonomian nasional.

Merdeka.com mencatat sederet kritik pedas dan sindiran-sindiran atas melorotnya Rupiah lantaran terlalu cuek dan santainya pemerintahan kabinet kerja. Berikut paparannya.

Jokowi lebih cuek dari SBY

Pengusaha muda Sandiaga Uno mengatakan pelemahan Rupiah hingga level di atas Rp 13.000 sudah tidak masuk akal.

Dia mengkritik pemerintahan Jokowi sangat cuek dengan pelemahan Rupiah. Sikap pemerintah saat ini berbeda dengan pemerintahan SBY.

"Dulu juga kita pernah diajak ngomong sama pemerintah pada tahun 2008 lalu. Ini sudah level di mana kita harus duduk bersama untuk waktu yang singkat guna stabilkan Rupiah. Enggak boleh lagi ada statement kita pernah mengalami ini. Ini perlu ada langkah konkrit," kata dia.

Lebih lanjut Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menambahkan dulu pemerintahan SBY punya langkah konkrit dengan menggandeng dunia usaha dalam mengatasi pelemahan Rupiah. Selain itu, pemerintahan SBY menjadikan Bank Indonesia sebagai peredam pelemahan tersebut.

"Waktu pak SBY bicara ada kebijakan. BI sama Kemenkeu berkoordinasi untuk meredam volatilitas Rupiah, termasuk salah satunya langkah moneter dan langkah fiskal. Ini kan kekhawatiran yang menurut saya harus cepat dan enggak bisa lagi ditunda-tunda," pungkas dia.

Baik untuk ekspor yang mana?

Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada menilai, selama 100 hari di bawah pemerintahan Jokowi-JK, kondisi nilai tukar Rupiah tersungkur cukup dalam. "Yang aku concern tentang Rupiah nih yang belum ada tanda-tanda kehidupan," tutur Reza kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (20/1).

Wakil Presiden Jusuf Kalla selalu mengatakan bahwa kondisi terpuruknya Rupiah terhadap USD adalah baik untuk meningkatkan ekspor. Namun, Reza berpendapat, hal itu benar apabila Indonesia memiliki barang-barang manufaktur kualitas ekspor yang tidak bisa disaingi negara-negara lain.

"Kalau (ekspor) kita kan lebih banyak dari komoditas. Jadi kalau pemerintah bilang bagus untuk ekspor, ekspor yang mana?" ucap Reza.

Bukti hilangnya kepercayaan publik

Anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam menilai pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD), di mana telah menyentuh Rp 13.000, membuktikan hilangnya kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, pelemahan ini juga disebabkan kondisi ekonomi dunia seperti pertumbuhan ekonomi AS yang membaik. Di tambah sejumlah rencana kebijakan The Fed.

"Tapi yang paling penting adalah hilangnya kepercayaan pada Jokowi yang gagal memenuhi harapan publik secara umum maupun pasar secara khusus," kata Ecky di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/3).

Tim ekonomi Jokowi lemah, harus banyak belajar

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto berang pemerintahan Presiden Joko Widodo mengkambinghitamkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap USD. Menurut Agus, melemahnya Rupiah lantaran tim ekonomi yang disusun Presiden Joko Widodo sangatlah lemah.

"Kami melihat memang sekali lagi tim ekonomi Pak Jokowi sangat lemah. Ini perlu banyak belajar, perlu banyak juga mengetahui kelemahan-kelemahan itu," kata dia.

Tak usah banyak pencitraan

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto kesal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadikan kambing hitam atas anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar.  

Dia menyarankan pemerintahan Presiden Jokowi menyiapkan tim ekonomi yang andal. Kalau perlu, tim ekonomi tersebut bekerja 24 jam untuk mengatasi krisis melemahnya nilai tukar Rupiah.

"Enggak usah perlu terlalu banyak kebijakan yang nyeleneh-nyelenehlah, kebijakan untuk pencitraan dan lain sebagainya. Sudah toh, semua itu (kebijakan untuk pencitraan) semuanya," kata Agus beberapa waktu lalu.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Anggap Kurs Rupiah Nyaris Tembus Rp16.300 per Dolar AS Masih Posisi Baik: Semua Negara Sekarang Tertekan
Jokowi Anggap Kurs Rupiah Nyaris Tembus Rp16.300 per Dolar AS Masih Posisi Baik: Semua Negara Sekarang Tertekan

Jokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Sektor Rill dan Keuangan, Ini Alasannya
Jokowi Pastikan Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Sektor Rill dan Keuangan, Ini Alasannya

Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara

Jokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN

Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat, DPR: Fundamental Ekonomi Kita Kuat
Rupiah Terus Menguat, DPR: Fundamental Ekonomi Kita Kuat

Puteri mengatakan, penguatan ini menjadi sinyal positif dan harus terus dijaga

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik

Pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana

Sri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.

Baca Selengkapnya
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Nilai Pelemahan Mata Uang Negara Lain Lebih Parah
Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Nilai Pelemahan Mata Uang Negara Lain Lebih Parah

Pelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Menurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya