Rupiah anjlok, pemerintah belum ada rencana rombak APBN 2018
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pemerintah tidak akan melakukan perubahan APBN 2018 meskipun saat ini nilai tukar Rupiah terus melemah, bahkan menyentuh angka Rp 13.972 per USD. Sementara, nilai tukar Rupiah dalam APBN 2018 ditetapkan sebesar Rp 13.400 per USD.
"Enggak. Tidak ada sesuatu yang membuat kita harus melakukan (Perubahan nilai tukar di APBN). Tidak harus panik sebetulnya," ujar Menko Darmin saat ditemui di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa (24/4).
Menko Darmin menjelaskan, Rupiah memang akan sulit kembali ke nilai keseimbangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sekitar Rp 13.500 per USD. Ke depan, tidak menutup kemungkinan nilai keseimbangan nilai tukar akan dikaji kembali.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Kapan Redenominasi Rupiah akan diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Kapan Redenominasi Rupiah direncanakan? Indonesia telah mencanangkan agenda redenominasi rupiah sejak tahun 2010, dan wacananya masih berlanjut hingga saat ini.
-
Siapa yang mengelola Redenominasi Rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Akan ada keseimbangan baru, tapi tidak bergerak terlalu tinggi. (Keseimbangan barunya berapa?) Saya tidak ingin sebenarnya pertanyaan seperti itu. Dia akan mengarah ke angka fundamentalnya dia," jelasnya.
Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan pemerintah belum berencana melakukan stabilisasi Rupiah. Dia menegaskan, kebijakan tersebut merupakan kewenangan Bank Indonesia.
"Enggak perlu. Ini namanya kalau urusan seperti nilai tukar apalagi kalau penyebabnya dari luar, itu BI yang di depan, bukan pemerintah. Dia yang intervensi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca Selengkapnya