Rupiah anjlok, siap siap harga tempe segera naik
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS (USD) kembali bergejolak. Penguatan mata uang Amerika menghantam Rupiah tak berdaya hingga nilai tukar hampir menyentuh angka Rp 13.000 per USD.
Data Bank Indonesia kemarin, nilai tukar Rupiah terhadap USD menyentuh angka Rp 12.993 per USD. Menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, pelemahan Rupiah terjadi karena sentimen negatif perekonomian.
"Memang kondisi hari ini ada proyeksi yang negatif terhadap pertumbuhan China, jadi mata uang negara-negara yang punya kaitan dengan China yang besar termasuk Indonesia ya melemah," ujar Bambang di kantor wapres, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3/).
-
Bagaimana pengusaha tempe tahu mengatasi kenaikan harga kedelai? Akibat dampak ini, sejumlah produsen menaikkan harga jualnya, memperkecil ukuran tahu dan tempe, hingga mengurangi produksi.
-
Bagaimana perajin tempe menghadapi kenaikan harga kedelai? Karena hal ini, para perajin tempe terpaksa mengurangi jumlah produksi tempe. Ada pula dari mereka yang mengecilkan ukuran tempe dan ada juga yang menaikkan harga jual.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa itu tempe? Makanan tradisional Indonesia yang dikenal dengan nama tempe ini terbuat dari kedelai yang telah difermentasi.
Namun apapun penyebabnya, pelemahan nilai tukar Rupiah akan berdampak langsung pada masyarakat kecil. Harga tempe yang merupakan santapan masyarakat akan naik menyusul pelemahan nilai tukar.
Ketua Asosiasi Tempe, Aip Syaefudin mengakui harga tempe dalam negeri saat ini belum ada kenaikan. Namun, melihat pelemahan nilai tukar, harga tempe segera naik sekitar Rp 500 - Rp 1000 per kilogram.
Aip mengakui pihaknya sangat khawatir jika sudah memasuki kondisi nilai tukar Rupiah melemah. Alasannya, dampaknya bisa langsung dirasakan oleh para pengusaha tempe dan masyarakat kecil.
"Sekarang lagi kami sedang bingung, karena dolar keadaanya seperti ini makanya kita khawatir harga kedelai naik terus nanti harga tempe atau tahu berapa jadinya? Kemungkinan jika keadaan rupiah terus melemah maka pertengahan minggu ini bisa naik," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (2/3).
Kenaikan harga tempe tidak bisa dihindari karena Indonesia masih mengimpor kedelai. Hampir semua pembuat tempe terpaksa menaikkan harga jual agar tidak mengalami kerugian. "Sekarang masih baru efeknya karena kan juga baru kondisinya seperti ini. Mungkin ketahuan harga tempe akan naik atau tidak minggu depan atau akhir minggu ini," jelas dia.
Aip memastikan, nantinya jika harga tempe mengalami kenaikan tentu tidak semua wilayah. Masing-masing daerah mengalami harga yang berbeda-beda. "Tergantung daerahnya, di Jabodetabek sekitar Rp 1500-9000 per kg, contoh kalau di Padang bisa Rp 11.000 per kg," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi global turut berkontribusi naiknya harga sejumlah komoditas.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaKenaikan harga dolar AS ini menyebabkan nilai tukar Rupiah melemah dan harga kedelai impor pun melonjak drastis.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca Selengkapnya"Kita harus fokus ke produksi dalam negeri. Ini waktunya kita lakukan peningkatan produksi. Apalagi kurs dolar saat ini sedang tinggi," kata Kepala Bapanas.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca Selengkapnya