Rupiah bergerak fluktuatif, nyaris sentuh level Rp 13.400 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif hingga perdagangan siang ini, Selasa (15/11). Rupiah dibuka di level Rp 13.350 lalu melemah nyaris menyentuh Rp 13.400 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah menyentuh level tertingginya di Rp 13.383 per USD. Lalu, Rupiah kembali menguat tajam dan menyentuh Rp 13.301 per USD. Saat ini, Rupiah berada di Rp 13.311 per USD.
Bank Indonesia (BI) menyebut kondisi perekonomian Indonesia pada 2017 dihadapkan berbagai tantangan yang tidak ringan, baik yang datang dari eksternal maupun domestik. Apalagi, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS di luar ekspektasi pelaku pasar sehingga berdampak terhadap pasar keuangan khususnya nilai tukar Rupiah yang melemah.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengatakan, terjadinya gejolak di pasar keuangan bukan hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga pada negara berkembang lainnya seperti India dan Brasil.
"Pasar keuangan shock dan menarik dananya di emerging market karena pemenangnya di luar ekspektasi, tapi ini hanya sementara. Mereka (pelaku pasar) menunggu program pemerintah AS, di mana pada Februari 2017 sudah ada kejelasan apakah sesuai kampanye atau tidak," ujar Juda di Jakarta, Selasa (15/11).
Kendati demikian, secara umum Indonesia tidak terlalu rentan terhadap gejolak ekonomi global dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia.
"Secara fundamental, eksposur kita ke AS tidak terlalu besar, karena kita mengandalkan ekonomi dari domestik. Jadi Indonesia bisa dinilai masih safe haven untuk negara emerging market," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca Selengkapnya