Rupiah Berpotensi Menguat Usai Inflasi AS Tak Sesuai Ekspektasi
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Kamis (12/8). Rupiah dibuka Rp14.380 per USD, menguat tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.382 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung melemah usai pembukaan ke Rp14.395, namun menguat kembali ke Rp14.385 per USD. Meski sempat melemah lagi, Rupiah kembali menguat dan saat ini berada di Rp14.378 per USD.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis berpotensi menguat setelah data inflasi AS terbaru tak sesuai ekspektasi.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
"Rupiah mungkin bisa menguat terhadap dolar AS hari ini setelah data indikator inflasi AS, indeks harga konsumen, semalam menunjukkan kenaikan inflasi tidak setinggi ekspektasi semula," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (12/8).
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan indeks harga konsumen (IHK) meningkat 0,5 persen secara bulanan (mom) pada Juli dibandingkan Juni 0,9 persen (mom) dan merupakan penurunan terbesar inflasi dalam 15 bulan. "Hasil data tersebut menyingkirkan sementara isu tapering atau pengetatan moneter sehingga dolar AS melemah terhadap nilai tukar lainnya," ujar Ariston.
Meski demikian, tingkat inflasi di AS masih tinggi di kisaran 5 persen, di atas target The Fed di kisaran 2 persen. Menurut Ariston, isu tapering berpeluang kembali lagi bila data-data ekonomi AS terus menunjukkan perbaikan di tengah pandemi.
"Di sisi lain, kekhawatiran pasar terhadap pandemi masih berpeluang menahan penguatan nilai tukar aset berisiko," katanya.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Rabu (11/8) mencapai 30.625 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,75 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 bertambah 1.579 kasus sehingga totalnya mencapai 112.198 kasus.
Sementara itu, sebanyak 3,21 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 mencapai 426.170 kasus. Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke area Rp14.350 per USD dengan potensi resisten di kisaran Rp14.440 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca Selengkapnya