Rupiah di atas Rp 14.500 per USD, industri mamin teriak kesulitan
Merdeka.com - Terpuruknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga sempat menyentuh angka lebih dari Rp 14.500 per USD, memberatkan sektor industri terutama yang masih menggunakan bahan baku impor. Salah satunya adalah industri makanan dan minuman (mamin).
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI), Adhi S Lukman mengakui, industri mamin sudah tertekan dengan kondisi nilai tukar Rupiah. Pelemahan nilai tukar membuat ongkos produksi semakin besar.
"Bahan baku kita masih banyak yang impor, ini jadi masalah. Bukan kita senang impor, tapi karena keterpaksaan karena enggak ada di dalam negeri dari mutu dan ketersediaan jumlahnya," kata Adhi di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (25/9).
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kenapa harga rumah di Jakarta stagnan? Ada sejumlah alasan Jakarta mencatatkan stagnasi harga dibandingkan kota lainnya di Jabodetabek. Pertama, Jakarta merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis terbesar di Indonesia sehingga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.Kedua, pengembangan properti di Jakarta pun telah tersaturasi sehingga tidak lagi banyak pengembangan di Jakarta, terutama untuk sektor perumahan.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
Adhi mengatakan, jika kondisi ini terus berlanjut maka akan membahayakan keberlangsungan industri mamin.
Di sisi lain, industri mamin juga tidak bisa serta merta menaikkan harga jual produk. Pasalnya, saat ini daya beli masyarakat sedang rendah. Hal ini membuat industri mamin berada dalam posisi terjepit.
"Mau enggak mau kita bertahan, enggak bisa naikkan harga jual kita karena kondisi ekonomi dan pelemahan daya beli. Kalau naikkan harga makin berat," imbuh Adhi.
Oleh sebab itu, Adhi meminta pemerintah untuk melakukan terobosan dan upaya maksimal untuk mengurangi dampak ekonomi global terhadap keberlangsungan roda perekonomian dalam negeri.
"Ini sudah lampu kuning untuk kita. Kita berharap pemerintah bisa melakukan terobosan bagaimana USD tidak bergerak naik terus. Dibanding beberapa negara ada yang melemah, tapi Rupiah bagi mamin sangat berat," tutur Adhi. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaBanyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.
Baca SelengkapnyaBelum ada pelaku industri agro mengeluh terkait pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaSebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Sebenarnya Beras Sulit Ditemukan di Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaBPS mencatat jumlah kelas menengah pada tahun 2019 mencapai 57,33 juta orang.
Baca SelengkapnyaPelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca Selengkapnya