Rupiah diprediksi belum berhenti melemah usai pertumbuhan RI kuartal I 5,06 persen
Merdeka.com - Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terus merosot. Saat ini saja, nilai tukar Rupiah sudah mencapai Rp 14.036 per USD.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, menyatakan pelemahan Rupiah akan terus berlanjut hingga akhir Mei 2018 ini. Dia menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan Rupiah salah satunya yaitu rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,06 persen kemarin.
"Pelemahan nilai tukar Rupiah diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir Mei 2018. Terbuka peluang kurs terdepresiasi hingga Rp 14.000-Rp 14.200," tuturnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (8/5).
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
"Investor bereaksi negatif terhadap rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2018 yang hanya mencapai 5,06 persen. Sentimen ini membuat pasar cenderung pesimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang ditarget tumbuh 5,4 persen," kata Bhima.
Bhima lebih jauh menjelaskan pelemahan pada kurs Rupiah tersebut berdampak pada industri impor serta daya beli masyarakat yang tergolong lesu. Kondisi ini juga menggerus pendapatan pelaku para pengusaha.
"Untuk impor baik bahan baku, barang modal dan barang konsumsi sebagian besar gunakan kapal asing yang membutuhkan dolar jadi logistic cost pasti makin membebani industri domestik. Sementara daya beli sedang lesu, jadi penjual tidak akan sembarangan naikan harga barang," ujarnya.
Dia juga menyatakan pelemahan nilai tukar akan berdampak pada konsumsi rumah tangga terutama barang kebutuhan pokok. "Tahun 2017 lalu neraca migas kita defisit USD 8,5 miliar karena impor minyak bengkak hingga USD 24,3 miliar. Ini tidak sehat dan pengaruhi harga BBM non subsidi yang dipakai angkutan barang kebutuhan pokok," tuturnya.
"Ini yang harus di perhatikan pemerintah karena inflasi langsung pukul daya beli masyarakat miskin," tambah dia.
Sementara itu, Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai pelemahan nilai tukar Rupiah sulit diprediksi akan berlangsung seberapa lama. Hal ini mengingat banyak sentimen serta investor yang akan membayangi nilai tukar.
"Berapa lama? Sulit untuk diprediksi karena sangat bergantung kepada sentimen dan persepsi investor," tuturnya.
"Kalau Bank Indonesia (BI) bisa konsisten hadir di pasar, bisa meyakinkan bahwa kebutuhan Dolar bisa dicukupi sehingga pasar ditenangkan maka investor akan stay dan Rupiah akan kembali ke bawah Rp 14.000," tandas Piter.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya