Rupiah Diprediksi Melemah Dipicu Kekhawatiran Inflasi
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (4/2). Rupiah dibuka di Rp14.380 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.377 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak menguat usai pembukaan ke Rp14.371 per USD. Meski begitu, Rupiah kembali melemah dan kemudian menguat lagi. Saat ini, Rupiah berada di Rp14.370 per USD.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah menjelang akhir pekan diperkirakan melemah, dipicu kekhawatiran inflasi. "Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS. Kekhawatiran pasar terhadap inflasi bisa menjadi pemicu pelemahan rupiah," kata Ariston dikutip Antara, Jumat (4/2).
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
Menurut dia, kenaikan harga minyak mentah sebagai sumber energi yang menyentuh kisaran USD90 per barel, pertama kali sejak tahun 2014, akan menjadi pendorong kenaikan inflasi global. Selain itu inflasi yang melonjak di AS juga akan mengkonfirmasi kebijakan pengetatan moneter Negeri Paman Sam, yang lebih agresif ke depan yang akan mendorong penguatan dolar AS.
Meski begitu saat berita ini ditulis, indeks dolar AS masih terlihat melemah 0,13 persen ke level 95,25. Sementara itu dari dalam negeri, Ariston berpendapat kondisi penularan COVID-19 yang semakin tinggi akan meresahkan pelaku pasar.
"Hal ini tentunya bisa menekan nilai tukar rupiah," ungkapnya.
Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (3/2) kemarin bertambah 27.197 kasus sehingga total kasus mencapai 4,41 juta kasus. Ariston memproyeksikan kurs rupiah hari ini akan melemah ke arah Rp14.400 per USD, dengan support di kisaran Rp14.350 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca Selengkapnya