Rupiah Diprediksi Melemah Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Surat Utang AS
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Jumat (8/10). Rupiah dibuka di Rp14.210 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.216 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih menguat ke Rp14.205, namun kemudian melemah ke Rp14.214 per USD. Sempat stagnan, Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp14.228 per USD.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjandra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diprediksi melemah, dipicu kenaikan imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah Amerika Serikat (AS).
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Dimana mata uang terendah berada? Ini daftar 10 negara dengan nilai mata uang terendah di dunia.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
"Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemungkinan akan tertahan hari ini, dengan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS mengantisipasi tapering," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (8/10).
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah naik ke kisaran 1,59 persen, level tertinggi sejak 17 Juni 2021. Kenaikan yield itu bisa mendorong penguatan dolar AS. Pelaku pasar juga menantikan data tenaga kerja AS versi pemerintah, yang akan dirilis malam ini, yang diprediksi lebih bagus dari ekspektasi.
Menurut Ariston, data tenaga kerja menjadi pertimbangan utama bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), di samping tingkat inflasi, untuk mengubah arah kebijakan moneternya.
"Namun di sisi lain, membaiknya pemulihan ekonomi Indonesia yang didukung cadangan devisa yang besar dan harga komoditas yang tinggi, bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Kamis (7/10) kemarin mencapai 1.393 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,22 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 81 kasus sehingga totalnya mencapai 142.494 kasus.
Sementara itu jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 1.946 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,05 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 27.747 kasus.
Untuk vaksinasi jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 96,49 juta orang dan vaksin dosis kedua 54,96 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin. Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.230 per USD dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.200 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca Selengkapnya