Rupiah diprediksi tembus Rp 15.000 per USD hingga akhir tahun
Merdeka.com - Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dapat menyentuh nilai Rp 15.000 per USD hingga akhir tahun. Saat ini Rupiah tercatat masih melemah rata-rata di angka Rp 14.660 per USD.
"Ke Rp 15.000 mungkin saja. Tapi menguat ke Rp 14.000 juga mungkin kalau eksternal membaik. Melemah 2 sampai 3 persen mungkin, kan ini Rp 14.660 ke Rp 15.000 tinggal 2 sampai 3 persen. Karena setiap 1 persen Rp 150 ya," ujarnya di Hotel Four Points, Manado, Jumat (24/8).
Namun demikian, David mengatakan, pelemahan nilai tukar mata uang Garuda tidak akan terjadi secara tiba-tiba seperti yang terjadi di Turki. Sebab, Bank Indonesia masih terus melakukan intervensi untuk meredakan gejolak nilai tukar.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Bagaimana cara menghitung tukar Dolar Singapura ke Rupiah? Untuk mengonversi SGD ke IDR, cukup kalikan jumlah SGD dengan nilai tukar yang berlaku. Contohnya, jika seseorang ingin menukarkan 100 SGD ke dalam Rupiah, perhitungannya adalah 100 x 11.762,02 = 1.176.202 IDR.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
"Jadi dilihat, kira-kira kita ini pelemahannya seberapa cepat. Karena kalau terlalu drastis seperti Turki otomatis bisnis kolaps. Tapi kalau melemahnya tidak drastis saya pikir masih kondusif buat bisnis. Intinya kan bisnis tetap jalan, itu yang paling penting," jelasnya.
David menambahkan, pelemahan nilai tukar Rupiah masih sama seperti yang dialami oleh negara-negara lain. Dia juga tidak menutup kemungkinan Rupiah dapat menguat kembali seiring dengan perbaikan kondisi ketidakpastian global.
"Saya pikir ini sejalan dengan kondisi global. Kalau melemah saya pikir disemuanya melemah. Tinggal sekarang levelnya bisa dijaga. Tinggal sekarang kondisi globalnya, Trump ini rencananya kan mau nego dengan China. Kalau global membaik Rupiah bisa membaik," tandasnya.
Diketahui, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (24/8). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14,652 per USD, melemah dibanding penutupan kemarin di level Rp 14.637 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca Selengkapnya