Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp14.255 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah ditutup melemah 52 poin ke level Rp14.255 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.252 per USD. Sementara itu, untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.240 hingga Rp14.280 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pemerintah sudah mengeluarkan anggaran Rp18,82 triliun untuk membeli vaksin Covid-19. Hingga kini realisasinya baru 34,5 persen dari dana yang dianggarkan sebesar Rp54,46 triliun.
"Penyerapan anggaran belanja vaksin masih rendah karena tergantung dari produsen vaksin itu sendiri. Sebab pemerintah baru akan membayar setelah vaksin itu dikirim," kata Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Senin (13/9).
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura tercatat pada 11.762,02 Rupiah? Menurut data dari Google Finance pada 25 September 2024 pukul 03.10 UTC, nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah tercatat pada 1 SGD = 11.762,02 IDR.
Walaupun vaksinasi baru 34,5 persen yang terserap, namun masyarakat begitu antusias untuk melakukan vaksinasi. Bahkan di daerah-daerah permintaan masyarakat untuk di vaksin melebihi quota vaksin yang disediakan oleh pemerintah.
"Ini membuktikan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia agar segera bisa teratasi walaupun akhirnya masyarakat akan berdampingan dengan Covid-19. Dengan antusiasme masyarakat mengakibatkan angka positivity rate corona terus mengalami penurunan," jelas Ibrahim.
Penurunan ini, kata Ibrahim, diamini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti angka positivity rate Corona di Indonesia yang sedikit lagi menyentuh batas aman 5 persen. Artinya, penularan Corona sudah jauh lebih baik ketimbang puncaknya di pertengahan Juni hingga Agustus saat menyentuh 30 persen.
Sebelum Juli 2021, angka positivity rate meningkat tajam di Desember 2020 dan akhir Januari mencapai 28,8 persen. Setelahnya, bervariasi di 9 hingga 20 persen pada pertengahan Maret hingga akhir Juni, pertanda penularan kasus Corona Indonesia masih di kategori tinggi.
"Walaupun WHO memberikan informasi yang positif tentang Covid-19 namun Pemerintah tetap waspada, bisa saja sewaktu-waktu pandemi Covid-19 varian delta kembali merebak bahkan varian MU yang terbilang ganas sudah terdeteksi di Indonesia," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4) siang, nilai tukar rupiah terpantau melemah tajam ke level Rp16.162 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor eksternal dan internal menjadi penyebab utama melemahnya mata uang Indonesia ini.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaDari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca Selengkapnya