Rupiah Ditutup Melemah Ke Level Rp13.910 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis (7/1). Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah 15 poin di level Rp13.910 dari penutupan sebelumnya di level Rp13.895 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan nilai tukar dipengaruhi oleh prediksi pertumbuhan ekonomi di Kuartal-IV 2020 yang masih akan terkontraksi di 2,2 persen hingga 0,9 persen. Kontraksi tersebut lebih baik di bandingkan Kuartal sebelumnya yaitu 3,49 persen.
"Namun saat ini Indonesia masih masuk dalam fase Resesi," ujar Ibrahim dalam riset harian, Jakarta.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
Selain itu awal tahun Pemerintah melakukan pengetatan PSBB dikarenakan penyebaran pandemi Covid-19 yang terus meningkat terutama di Jawa dan Bali. Sehingga perlu ada pengawasan khusus dan secara bersamaan Pemerintah juga menyiapkan vaksinasi kepada masyarakat.
"Yang rencananya dimulai pada pertengahan Januari 2021 yang diharapkan memberikan kepercayaan masyarakat setelah sebelumnya membuat perekonomian terpuruk lebih dalam akibat pandemi," jelasnya.
Ibrahim melanjutkan, yang terpenting saat ini Pemerintah tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat yang utama adalah kesehatan, kemudian kedua pemerintah hadir untuk menjaga kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Sebelumnya banyak pengamat yang mengatakan Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan, karena pandemi Covid-19 sudah bisa teratasi karena sudah ditemukan vaksin. Namun pada kenyataannya penyebaran pandemi Covid-19 semakin menggila bahkan sudah berkembang dengan varian baru yang penyebarannya lebih cepat dan tidak bisa terkendali.
"Ini semua diluar prediksi sehingga Pemerintah harus lebih sigap lagi dalam penanganan Covid-19 dan tahun 2021 adalah tahun tersibuk bagi Pemerintah untuk mengatasi Covid-19 dan menstabilkan ekonomi dari serangan Covid-19 dan variannya," katanya.
Pengetatan PSBB yang dilakukan oleh Pemerintah, juga di lakukan oleh berbagai negara didunia, tujuannya agar pandemi Covid-19 bisa dikendalikan. Namun pengetatan ini bisa berpengaruh patal terhadap konsumsi masyarakat yang berujung terhadap pertumbuhan ekonomi di Kuartal-I 2021 yang kemungkinan masih akan terkontrasi, bisa saja di minus 1 hingga 2 persen.
"Artinya proyeksi Pertumbuhan Ekonomi yang di gadang-gadang oleh Pemerintah sebesar 5 persen kemungkinan tidak akan tercapai dan Pemerintah kemungkinan akan merevisi pertumbuhan ekonominya di Kuarla Pertama," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca Selengkapnya