Rupiah Ditutup Menguat Dekati Level Psikologis Rp14.000 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ditutup menguat mendekati level psikologis Rp14.000 per USD.
Rupiah ditutup menguat 39 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.020 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.059 per USD.
Analis Central Capital Futures, Wahyu Laksono mengatakan, sejak awal tahun ini nilai tukar Rupiah dan pasar saham domestik cukup baik seiring dengan pelemahan USD.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
"Tapi, awal tahun ini pesta tahun barunya juga sudah usai, jadi keseriusan dan ancaman-ancaman yang akan dihadapi di 2021 ini akan mulai dicemaskan oleh market," ujar Wahyu dikutip dari Antara.
Menurut dia, pasar saham secara global valuasinya belum tentu akan sebaik pasar saham domestik karena pertumbuhan ekonomi global masih menjadi tanda tanya.
"Itulah kenapa belakangan ini AS sedang sangat cemas ketika di saat Joe Biden berikan wacana stimulus USD 1,9 triliun, USD 2 triliun atau bisa USD 3 triliun. Secara total orang malah cenderung 'gimana ini inflasinya?'. Karena secara efek yang sangat logis adalah inflasi. Indikasinya yield obligasi AS naik. Jadi kalau yield-nya naik gimana? Orang akan takut masuk bursa saham," katanya.
Wahyu menuturkan, akan muncul sebuah orientasi pasar yang baru. Pada pemerintahan Joe Biden akan kelihatan pada 19 Januari 2020 dengan mantan Gubernur The Fed Janet Yellen justru akan ditempatkan di posisi menteri keuangan yang cenderung pro dolar AS alias pro menjaga inflasi.
"Justru kelihatan jelas di situ dibanding The Fed yang pro stock market atau membiarkan inflasi. Janet Yellen di sidang konfirmasi hearing-nya itu akan kelihatan tanggal 19 sebelum tanggal 20-nya pelantikan," ujar Wahyu.
Dampak di Indonesia
Kendati demikian, lanjutnya, apapun yang terjadi di global nanti, dampaknya tidak akan sebesar yang terjadi di AS itu sendiri.
"Stock market bagus kita diuntungkan, stock market jelek ada inflasi naik tapi pengangguran di AS masih banyak, kita juga masih ada harapan. Justru dari Eropa atau Amerika larinya ke emerging market termasuk Indonesia," kata Wahyu.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.040 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.020 per USD hingga Rp14.050 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, Rupiah menguat menjadi Rp14.068 per USD dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.119 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca Selengkapnya