Rupiah ditutup menguat tipis 3 poin ke Rp 13.597 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) ditutup menguat tipis di Rp 13.597 per USD. Rupiah hanya menguat 3 poin atau 0,02 persen dibanding penutupan kemarin di Rp 13.600 per USD.
Data Bloomberg mencatat, pergerakan Rupiah sepanjang hari cenderung melemah. Bahkan Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.610 per USD yaitu pukul 14.45 WIB, namun kemudian kembali turun.
Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan laju Rupiah masih melanjutkan penguatannya seperti halnya pergerakan sebelumnya yang mampu mengalami kenaikan di tengah laju masih USD yang bergerak naik terhadap sejumlah mata uang.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah melawan tekanan terhadap Rupiah? Dengan keyakinan dan kesabaran, mereka menangkal tekanan spekulatif terhadap Rupiah.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
Adanya rilis pertumbuhan produksi dan investasi China yang menunjukkan perlambatan memberikan tekanan pada laju Yuan dan sentimen dari dalam negeri yang belum sepenuhnya cukup positif tak menghalangi laju Rupiah dapat bertahan menghijau.
Meski masih ada imbas pemberitaan terkait rencana kenaikan The Fed, namun, sudah mulai berkurang sehingga pelaku pasar kembali masuk ke aset-aset mata uang beresiko, termasuk di antaranya Rupiah. Adanya sentimen dari rencana stimulus ECB yang berimbas pada penurunan indeks Euro tidak terlalu memberikan efek negatif pada Rupiah.
Masih berlanjutnya penguatan memberikan ruang bagi Rupiah untuk dapat kembali melanjutkan tren kenaikannya meski jangka pendek.
"Berharap penguatan tersebut dapat berlanjut, tetap mewaspadai dan tetap cermati sentimen yang akan muncul. Laju Rupiah di atas target resisten 13.610. Rp 13.586-13.489 (kurs tengah BI)," ujarnya dalam riset harian, Jakarta, Kamis (12/11).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya