Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Level Rp15.610 Per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) mengalami penguatan pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (14/4). Rupiah dikunci perkasa ke posisi Rp15.610 per USD.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan mata uang Garuda ini, salah satunya dipicu oleh pengumuman Bank Indonesia yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya di 4,5 persen. Hal ini karena fundamental ekonomi masih cukup stabil.
Menurutnya, walaupun saat ini masa kerja dari rumah atau work from home (WFH), namun perdagangan sudah aktif bertransaksi sejak pembukaan perdagangan tadi pagi. Selain itu, kondisi global akibat pandemi virus corona ini sudah di antisipasi sebelumnya oleh Bank Indonesia.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Bagaimana Redenominasi Rupiah dilakukan? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
"Sehingga Bank Indonesia dengan sigap dan melakukan penjagaan ketat dan ekstra waspada terhadap mata uang Garuda," kata Ibrahim di Jakarta.
Intervensi yang cukup ketat dan ekstra waspada mampu membawa Rupiah kembali menguat walaupun tipis, namun apa yang dilakukan Bank Indonesia sudah maksimal sehingga bisa membantu menstabilkan mata uang ke zona hijau.
Meski demikian, pasar masih mewaspadai sejumlah komponen ekonomi makro. Di mana pemerintah melalui Menteri Keuangan mengungkapkan skenario terberat pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-2 tahun 2020 akan berada di posisi 0,3 persen hingga minus 2,6 persen akibat merebaknya pandemi Virus Corona.
"Di sisi lain untuk tekanan pertumbuhan ekonomi masih akan berlanjut hingga kuartal ke-3, namun ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-4 akan kembali membaik," jelasnya.
Untuk menahan jatuhnya pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mengerahkan APBN 2020 pada tiga prioritas, yakni sektor kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net) dan dukungan kepada dunia usaha. "Dan yang terpenting adalah perkembangan pandemi virus corona yang berangsur-angsur berkurang sehingga skenario ini bisa berjalan seperti yang diinginkan," paparnya.
Menguat Karena Mekanisme Pasar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus bergerak menguat di level Rp15.000 per USD tercipta berkat mekanisme pasar.
"Saya nyatakan penguatan dan stabilitas rupiah adalah mekanisme pasar. Dalam bentuk bid sama over dari pelaku, bank, broker, itu berjalan dengan baik," kata Perry dalam siaran pers online di Gedung Bank Indonesia, Selasa (14/4).
Dia mengapresiasi peran perbankan, pelaku usaha, terutama eksportir yang dianggapnya sangat berperan terhadap penguatan tersebut. Dia yakin jika kurs rupiah terus menguat hingga menyentuh target Rp15.000 per USD di akhir 2020, maka itu dapat mengatasi pelemahan ekonomi yang saat ini terjadi akibat pandemi Covid-19.
"Terima kasih pada pelaku pasar, terutama juga para eksportir. Mari kita terus tingkatkan, pasok dolar, stabilkan nilai tukar. Ini demi NKRI. Kalau kita bisa lakukan ini, dampak Covid-19 Insya Allah bisa teratasi," ucapnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4) siang, nilai tukar rupiah terpantau melemah tajam ke level Rp16.162 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah masih akan fluktuatif namun ditutup menguat.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca Selengkapnya