Rupiah Ditutup Perkasa di Tengah Peningkatan Kasus Covid-19
Merdeka.com - Rupiah ditutup menguat 35 poin di perdagangan akhir pekan ke level Rp 14.105 per USD dari sebelumnya di level Rp 14.140 USD. Diperkirakan perdagangan minggu depan, mata uang rupiah dibuka menguat sebesar 10-50 point di level Rp 14.070 hingga Rp 14.120 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai rupiah tetap perkasa meski pertambahan kasus Covid-19 ini terus meningkat. Kamis lalu bahkan kasus terkonfirmasi positif tembus mencapai 8.369 sehari.
Sisi lain melemahnya dolar ini membuat kalangan pengusaha kian khawatir dengan dampak yang timbul semakin besar baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. "Pertambahan kasus positif terus rekor ini belum bakal selesai dalam waktu dekat. Mereka mulai mempersiapkan pada skenario terburuk," kata Ibrahim di Jakarta, Jumat (4/12).
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
Apalagi, banyak terjadi kerumunan dalam beberapa waktu terakhir, termasuk pelaksanaan Pilkada. Tentu saja ini menjadi potensi penyebaran virus di momen yang memang direncanakan pemerintah.
Ibrahim menilai momentum akhir tahun 2020 bisa menjadi akhir dari penyebaran virus corona jika protokol kesehatan bisa diterapkan. Namun hal ini tidak bisa dipastikan lantaran tergantung dari masyarakat.
Sisi lain Pemerintah diminta tetap fokus terhadap penanganan Covid 19. Begitu juga dengan penyediaan vaksin yang harus segera di distribusikan. "Ini akan membawa perubahan tersendiri bagi masyarakat sehingga masa new normal yang sedang kita impikan menjadi kenyataan," kata dia.
Sisi Eksternal
Sementara itu dari sisi eksternal, pelemahan dolar ini dipicu pernyataan Pfrizer yang menyebutkan hanya bisa memproduksi 50 juta dosis BNT162b2. Produksi ini turun 50 persen dari yang ditargetkan setelah adanya laporan dari rantai pasokan yang bermasalah.
"Setelah adanya laporan masalah rantai pasokan, jumlah dosis turun dari target sebelumnya yaitu 100 juta dosis," kata dia.
Selain itu, paket bipartisan senilai USD 908 miliar yang diusulkan perlahan-lahan mendapatkan momentum di Kongres AS. Partai Demokrat dan Republik memiliki waktu hingga 11 Desember untuk mencapai konsensus tentang label harga paket dan mencegah penutupan pemerintah.
Dalam waktu yang bersamaan, Ibrahim mengatakan Amerika Serikat juga terus memerangi gelombang kedua kasus Covid-19 yang ganas. Rawat inap di AS mencapai 100.000, dan Gubernur California Gavin Newson memperingatkan perintah tinggal di rumah dapat diberlakukan di setiap wilayah negara bagian, kecuali Wilayah Teluk San Francisco, di akhir minggu.
Data yang dirilis pada hari Kamis juga menyoroti dampak Covid-19 dari sisi ekonomi. Pandemi ini mengakibatkan 712 ribu klaim pengangguran yang diajukan selama seminggu terakhir. Jumlah klaim turun dari perkiraan 775 ribu klaim dan pada minggu sebelumnya 787 ribu klaim.
Data pasar tenaga kerja, termasuk penggajian manufaktur dan penggajian non-pertanian, akan jatuh tempo di kemudian hari. Sementara itu, Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa akan bertemu untuk mengambil keputusan kebijakan masing-masing selama minggu berikutnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah masih akan fluktuatif namun ditutup menguat.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaPelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang berlangsung lancar menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah ke depan.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Selengkapnya