Rupiah kembali terperosok lewati level Rp 14.000 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali bergerak melemah di perdagangan hari ini, Selasa (15/5). Rupiah pagi ini dibuka di Rp 13.989 pre USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemari di Rp 13.973 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah melanjutkan pelemahan usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar melewati level psikologis Rp 14.000 atau tepatnya berada di level Rp 14.024 per USD.
Sebelumnya, Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro optimis Rupiah akan kembali menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) di akhir tahun ini.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
Dia menilai, saat ini pasar tengah bergejolak dikarenakan kebijakan The Fed Amerika yang terus menaikkan suku bunga acuan. Imbasnya, tidak hanya Rupiah, mata uang di berbagai negara lain pun ikut tertekan.
"Market memang agak hot saat ini. Tapi pandangan kita Rupiah akan membaik di akhir tahun, jadi ini tidak akan berlanjut terus seperti ini. Saat ini merupakan efek temporary," kata Rino, saat ditemui di kantornya, Senin (14/5).
Rino mengatakan bahwa mata uang yang terdepresiasi saat ini sedang menjadi isu global.
"Jadi kita tahu bukan hanya Indonesia tapi negara-negara berkembang, negara-negara Asia dan Eropa semua mengalami imbas dari perkembangan di AS dengan peningkatan yield dan lain-lain," ujarnya.
Meski Rupiah saat ini tertekan, tapi pihaknya tetap optimis sebab kondisi fundamental ekonomi Indonesia secara keseluruhan membaik. Selain itu, dia juga percaya Bank Indonesia bisa mengatasi kondisi saat ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4) siang, nilai tukar rupiah terpantau melemah tajam ke level Rp16.162 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca Selengkapnya