Rupiah masih betah di level Rp 13.000-an per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih berada di level Rp 13.000-an per USD. Rupiah dibuka di Rp 13.076 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.081 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat ke level Rp 13.069 per USD. Namun, saat ini Rupiah kembali berada di Rp 13.086 per USD.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli 2016, nilai tukar (kurs) Rupiah di 34 provinsi di Indonesia melemah (depresiasi) terhadap empat mata uang dunia yang beredar di Tanah Air, yakni Dolar Amerika Serikat (USD), Dolar Australia (AUD), dan Euro (EUR), dan Yen Jepang.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo mengatakan Rupiah terdepresiasi paling tinggi terhadap Yen Jepang, sebesar 3,41 persen, di mana Maluku Utara menjadi provinsi dengan level terendah kurs tengah yang mencapai Rp 132,74 per Yen Jepang.
"Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah terjadi pada minggu keempat Agustus 2016 yang mencapai Rp 130,74 per Yen Jepang. Ini karena ada intervensi dari pemerintah Jepang dan terhadap pasar keuangan Jepang," kata Sasmito di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/9).
Terhadap Euro, Rupiah terdepresiasi sebesar 2,42 persen. Dengan level terendah rata-rata nasional kurs tengah terjadi pada minggu keempat Agustus 2016 yang mencapai Rp 14.912,91.
Rupiah juga terdepresiasi terhadap Dolar Australia (AUD) sebesar 1,59 persen. Dengan level terendah rata-rata nasional kurs tengah terjadi pada minggu keempat Agustus 2016 yang mencapai Rp 10.033,89 per AUD.
Sedangkan untuk Dolar Amerika (USD), Rupiah terdepresiasi sebesar 1 persen. Dengan level terendah rata-rata nasional kurs tengah terjadi pada minggu kelima Agustus 2016 yang mencapai Rp 13.237,81 per USD.
"Kondisi di Amerika yang pengangguran menurun memberi dampak ke semua negara. Australia karena pertumbuhan ekonominya bagus. Uni Eropa juga mata uangnya menguat terhadap Rupiah," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca Selengkapnya