Rupiah Melemah ke Level Rp 14.152 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah tipis di perdagangan hari ini, Kamis (11/4). Pagi ini, Rupiah sempat dibuka menguat di level Rp 14.145 per USD dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.152 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung melemah usai pembukaan. Tercatat, saat ini Rupiah berada di level Rp 14.159 per USD.
Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan Rupiah terjadi seiring dengan naiknya inflasi AS pada Maret 2019.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
"Kendati ada kenaikan inflasi, tampaknya masih belum menjadi kekhawatiran The Fed. Notulensi The Fed untuk FOMC tanggal 19-20 Maret 2019 mencatat proyeksi The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunganya pada level saat ini di 2,25 persen-2,5 persen dari perkiraan sebelumnya dua kali kenaikan di tahun ini," ujar Lana.
Kemungkinan ditahannya suku bunga The Fed tahun ini sendiri setelah memperhatikan isu terkini yaitu pembicaraan dagang AS-China, negosiasi Brexit dengan Uni Eropa, dan melambatnya ekonomi Uni Eropa dan China.
Terkait angka inflasi AS, untuk Maret 2019 tercatat 1,9 persen (yoy), naik dari 1,5 persen (yoy) pada Februari 2019 dan sedikit di atas ekspektasi konsensus pasar 1,8 persen (yoy). Naiknya inflasi ini karena harga bahan makanan tumbuh cepat, sedangkan harga energi tercatat deflasi. Sedangkan inflasi inti tercatat melambat menjadi 2 persen dari bulan sebelumnya 2,1 persen pada Februari 2019.
Lana memperkirakan pada Kamis ini Rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp 14.160 hingga Rp 14.180 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4) siang, nilai tukar rupiah terpantau melemah tajam ke level Rp16.162 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca Selengkapnya