Rupiah melemah ke Rp 13.000/USD, BI sebut semua negara sama
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat melemah ke level Rp 13.000 per USD. Bank Indonesia (BI) masih menganggap santai perihal makin menguatnya Dolar tersebut.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menegaskan, penguatan Dolar tidak hanya terjadi kepada Rupiah. Menurutnya, hampir seluruh mata uang di dunia juga mengalami pelemahan.
Bank sentral, lanjutnya, berjanji bakal terus memantau pasar guna mengurangi gejolak nilai tukar. "Supaya juga suplai valas terus selalu tersedia di pasar. Ya memang yang sekarang terjadi adalah penguatan mata uang Amerika terhadap semua mata uang," kata Mirza di Jakarta, Kamis (5/3).
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Siapa yang mengelola Redenominasi Rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
Meski alami pelemahan, Mirza yakin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan terganggu. Dia mencontohkan dengan dilepasnya harga bahan bakar minyak (BBM) ke pasaran, anggaran subsidi tidak akan semakin bengkak.
Dihapuskannya subsidi BBM, lanjutnya, juga mempengaruhi kinerja pasar saham. Di mana, pelaku pasar semakin percaya untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Kalau dulu selalu khawatir, orang lihat kalau pelemahan Rupiah pasti akan membuat jelek APBN, habis itu pasar obligasinya bergejolak. Habis itu pasar sahamnya bergejolak," terangnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca Selengkapnya