Rupiah Melemah ke Rp14.447 per USD Dibayangi Varian Omicron
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Senin (6/12). Rupiah dibuka di Rp14.439 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.419 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat ke Rp14.429 per USD, namun kembali melemah ke Rp14.447 per USD. Rupiah masih bergerak fluktuatif dan saat ini berada di Rp14.440 per USD.
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya mengatakan, rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpotensi melemah masih dibayangi oleh varian baru COVID-19 Omicron.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
"Hampir sama dengan pekan lalu, potensi volatilitas di pasar valas masih sangat tinggi karena penyebaran varian Omicron yang masih belum dipastikan " kata Rully di Jakarta, dikutip Antara, Senin (6/12).
Rully menambahkan, sentimen negatif bagi rupiah juga dipicu oleh kemungkinan percepatan normalisasi kebijakan The Fed akibat inflasi yang mengalami kenaikan signifikan. "Dari dalam negeri, belum banyak sentimen perkembangannya, namun memang diharapkan kondisi ekonomi yang membaik dan pandemi yang terkendali diharapkan bisa menopang rupiah dari pelemahan yang lebih dalam," imbuhnya.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Minggu (5/12) mencapai 196 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 4 kasus sehingga totalnya mencapai 143.867 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 298 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.526 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 142,43 juta orang dan vaksin dosis kedua 99,01 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin. Rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.383 per USD hingga Rp14.415 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca Selengkapnya