Rupiah menguat, JK pede ekonomi Indonesia mulai membaik
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah semakin perkasa terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Menurut data kurs tengah Bank Indonesia, Rupiah berada di angka Rp 13.149 per USD.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai penguatan rupiah terhadap USD didasari oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kondisi perekonomian Indonesia yang semakin stabil.
"Ya pertama tentu ekonomi kita stabil walaupun kita tetap selalu hati-hati. Kedua, proyeksi juga seperti lapangan kerja yang terjadi di Amerika atau ekonominya masih belum terlalu kuat benar sehingga USDnya melemah. Karena USDnya melemah, ya menguatlah Rupiahnya," ujar JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (10/3).
-
Bagaimana Soeharto stabilkan nilai tukar rupiah? Soeharto kemudian tampil menggantikan Soekarno sebagai presiden. Dia mampu menstabilkan perekonomian dengan memangkas angka inflasi dari 635 persen di tahun 1965 menjadi 9,90 persen di tahun 1969. Soeharto menerapkan sistem kerja pembangunan nasional dengan istilah “Repelita“ yaitu rencana pembangunan lima tahun. Ini dibuat agar fokus kerja pemerintah lebih terarah di berbagai sektor.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai pergerakan nilai tukar tidak boleh dibiarkan menguat terlalu dalam dan cepat lantaran penguatan rupiah akan membuat ekspor semakin melemah. Di sisi impor juga dikhawatirkan bisa mengalir deras, khususnya barang konsumsi. JK sependapat dengan hal itu.
"Intinya menjaga kestabilan di angka seperti itu supaya jangan ekspornya susah, impornya gampang. Jadi impornya murah, ekspornya nilainya turun," kata JK.
JK berharap nilai tukar Rupiah bisa terjaga kestabilannya. Dengan demikian, para investor maupun pengusaha bisa melakukan peroyeksi dan perhitungan yang matang.
"Ya memang itu artinya suatu kestabilan yang lebih baik, setelah itu orang jadi punya proyeksi, yang proyeksi itu makanya bisa investasi kan lebih baik, tapi nantinya kita juga harus menjaga supaya ekspor kita berjalan dengan baik. dan menjaga keseimbangannya lah," tutup JK.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPuteri mengatakan, penguatan ini menjadi sinyal positif dan harus terus dijaga
Baca SelengkapnyaNilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaPerry mencatat, nilai tukar Rupiah menguat 0,78 persen menjadi Rp15.330 per USD hingga 17 September 2024 dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen dari pembatalan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 oleh DPR RI pada Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca Selengkapnya