Rupiah Menguat ke Level Rp 14.268 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Jumat (4/1). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.379 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.416 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih meneruskan penguatannya ke level Rp 14.325 lalu melemah tipis ke level Rp 14.355 per USD. Rupiah pun langsung menguat tajam dan saat ini Rupiah berada di posisi Rp 14.268 per USD.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memprediksi nilai tukar Rupiah akan lebih stabil di 2019. Tak hanya itu, Rupiah juga diperkirakan akan cenderung menguat di tahun politik ini. Menurutnya, pada 2018, nilai tukar Rupiah memang mengalami depresiasi atau pelemahan, namun depresiasi tersebut masih dalam level yang terkendali.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
Menurut Perry, pada 2018, nilai tukar Rupiah memang mengalami depresiasi atau pelemahan. Namun depresiasi tersebut masih dalam level yang terkendali. "Di 2018 itu terkendali, stabil, depresiasi kurang dari 6 persen atau 5,9 persen," ujar dia di Gedung BI, Jakarta, Rabu (2/1).
Meski mengalami depresiasi, pelemahan Rupiah masih lebih baik jika dibandingkan dengan mata uang negara lain. "Jauh lebih rendah dari depresiasi India atau pun negara lain, Brasil, South Africa, Turki atau pun Argentina. Secara keseluruhan depresiasi Rupiah terkendali dan volatilitas yang terjaga sekitar 8 persen," ungkap dia.
Sementara untuk 2019, Perry meyakini nilai tukar Rupiah akan cenderung mengalami penguatan. Sebab, banyak faktor di tahun ini yang akan mendorong penguatan tersebut.
"2019 kami melihat Rupiah akan bergerak lebih stabil dan cenderung menguat. Rupiah saat ini masih undervalue. Semua faktor akan mendorong Rupiah lebih stabil dan menguat ke depan. Pertama, kenaikan FFR akan lebih rendah dari yang kita perkirakan. Kedua, kredibilitas atau konsistensi kebijakan yang ditempuh BI maupun pemerintah. Ketiga, CAD yang lebih rendah. Keempat adalah mekanisme pasar valas, tidak hanya di spot, swap, maupun DNDF," tandas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca Selengkapnya