Rupiah Menguat ke Rp14.348 per USD Dipicu Optimisme Pemulihan Ekonomi
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis menguat jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) siang nanti.
Rupiah bergerak menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.348 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.358 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar Rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS karena pasar masih terlihat optimistis terhadap pemulihan ekonomi dengan positifnya indeks-indeks saham global pada perdagangan kemarin dan pergerakan indeks saham Asia pagi ini.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
"Hari ini dari dalam negeri, pasar juga akan fokus ke RDG BI. BI kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya, meskipun tingkat inflasi di Januari sudah di dalam kisaran target BI," ujar Ariston.
Namun demikian, lanjut Ariston, pelaku pasar akan melihat langkah moneter lainnya yang akan dilakukan BI setelah pada rapat sebelumnya bank sentral menyatakan akan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) yang artinya pengetatan moneter akan dimulai tahun ini.
"Bila ada kebijakan tambahan yang mengarah ke pengetatan moneter, rupiah masih terdukung menguat hari ini," kata Ariston.
Konsolidasi Pergerakan Rupiah
Di sisi lain, konsolidasi pergerakan Rupiah mungkin terjadi hari ini, karena pelaku pasar menantikan data inflasi konsumen AS bulan Januari yang akan dirilis malam ini.
"Data inflasi AS yang melebihi ekspektasi pasar yaitu sebesar 7,3 persen akan memvalidasi ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Dan ini berpotensi mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston.
Dengan kemungkinan konsolidasi tersebut, lanjut Ariston, penguatan Rupiah mungkin tidak jauh dan berpotensi tertekan lagi.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di Rp14.340 per USD hingga Rp14.370 per USD.
Pada Rabu (9/2), Rupiah ditutup menguat 41 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.358 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.399 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaPelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang berlangsung lancar menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah ke depan.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPerry mencatat, nilai tukar Rupiah menguat 0,78 persen menjadi Rp15.330 per USD hingga 17 September 2024 dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya