Rupiah Menguat Seiring Optimisme Pasar di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat seiring optimisme pelaku pasar meski di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina. Rupiah menguat 47 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp14.335 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.382 per USD.

"Sentimen pasar masih berubah tiap hari. Hari ini sentimen pasar risk on menyusul kenaikan pada bursa di Wall Street maupun Asia dengan optimisme ekonomi global tidak akan terlalu terdampak oleh sanksi," kata analis DCFX Futures Lukman Leong di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (1/3).

Amerika Serikat bersama dengan Eropa dan sekutu lainnya memberikan sanksi baru bagi Rusia. Mereka mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Sabtu (26/2) yang mengatakan akan menghapus beberapa bank Rusia dari Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) atau sistem pembayaran untuk sebagian besar transaksi keuangan internasional.

Hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas operasi militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina.

Selain itu, ekspektasi kenaikan harga komoditas juga membantu rupiah dan mata uang komoditas seperti dolar Australia dan Kanada. "Secara USD sendiri sedikit melemah hari ini," ujar Lukman.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.365 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.325 hingga Rp14.371 per USD. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.350 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.369 per USD.