Rupiah Menguat Sentuh Level Rp14.185 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Senin (2/9). Rupiah dibuka di Rp14.189 per USD, menguat tipis dibanding penutupan minggu lalu di Rp14.197 per USD.
Mengutip Bloomberg, Rupiah sempat melemah usai pembukaan di Rp14.198 per USD, kemudian langsung menguat ke level Rp14.185 per USD. Rupiah pun bergerak fluktuatif dan saat ini berada di posisi Rp14.192 per USD.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memperkirakan rupiah hari ini akan melemah seiring pelemahan mata uang regional.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
"Pagi ini mata uang kuat Asia dolar Hong Kong dan dolar Singapura kompak dibuka melemah yang berpotensi menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini, menuju kisaran Rp14.200 sampai Rp14.240 per USD," ujar Lana dikutip Antara.
Bank Indonesia saat ini terus melakukan intervensi melalui perdagangan di valas dan obligasi di pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) dan pemerintah yaitu menteri keuangan terus memberikan informasi positif untuk ekonomi dalam negeri yang sejatinya memang cukup bagus dibandingkan ekonomi negara lain.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai kolaborasi antara BI dan pemerintah berhasil menstabilkan mata uang rupiah sehingga mata uang garuda masih dalam pengawasan yang ketat. Dia memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak dikisaran Rp14.165 per dolar AS hingga Rp14.233 per dolar AS.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnya