Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah merosot hingga sentuh level Rp 14.036 per USD, pemerintah harus lakukan ini

Rupiah merosot hingga sentuh level Rp 14.036 per USD, pemerintah harus lakukan ini rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kini terus merosot hingga menyentuh level Rp 14.036 per USD pada pagi hari ini. Melemahnya nilai tukar Rupiah tersebut diprediksi akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.

Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN) sekaligus pelaku pasar modal, Ratih Rachmawati menilai pelemahan nilai tukar tidak cukup berdampak besar bagi perusahaan.

"Kebetulan bank kami bukan bank devisa, karena bukan bank devisa tentu saya rasa hal ini tidak ada pengaruhnya ya dengan BTPN sebagai industri perbankan" tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (08/5/2018).

Orang lain juga bertanya?

Sementara itu, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai banyak yang harus dilakukan pemerintah terkait pelemahan nilai tukar, terutama dalam kaitannya menjaga fundamental perekonomian.

"Pemerintah disarankan untuk memperkuat kinerja ekonomi domestik. Pulihkan kepercayaan investor, jaga stabilitas harga baik bahan bakar minyak (BBM), listrik maupun harga pangan jelang Ramadan sehingga konsumsi rumah tangga yang berperan 56 persen terhadap PDB bisa pulih," tuturnya kepada Liputan6.com hari ini.

"Pengusaha terutama yang memiliki Utang Luar Negeri diharapkan untuk melakukan lindung nilai (hedging). Perusahaan yang bersiap membagikan dividen perlu mempersiapkan pasokan dolar untuk memitigasi ke depannya kurs dolar semakin mahal," tambah Bhima.

Tak hanya itu, Bhima juga mengungkapkan Bank Indonesia (BI) tidak bisa secara terus-menerus bergantung pada cadangan devisa (Cadev) yang ada. Mengingat hal ini justru hanya akan membahayakan perekonomian Indonesia ke depannya.

"Bank Indonesia tidak bisa andalkan cadev sebagai satu-satunya instrumen untuk stabilitas nilai tukar, jka kondisi mendesak BI bisa naikkan suku bunga acuan 25-50 basis point (bps). Karena kalau terus menerus cadev berkurang bisa berbahaya bagi perekonomian," ujarnya.

Bhima menilai hal tersebut disebabkan Indonesia merupakan salah satu negara yang terendah dalam hal rasio cadev di Asia Tenggara.

"Di Asia Tenggara misalnya rasio cadev terhadap PDB Indonesia salah satu yang terendah yakni 14 persen. Filipina saja sudah 28 persen, dan Thailand 58 persen. Cadev menentukan kekuatan moneter suatu negara," tandas Bhima.

Reporter: Bawono Yadika

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Melemah, DPR Ingatkan Jangan Terlena Data Inflasi Rendah
Rupiah Melemah, DPR Ingatkan Jangan Terlena Data Inflasi Rendah

Sebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.

Baca Selengkapnya
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik

Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Diminta Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen, Ini Pertimbangannya
Bank Indonesia Diminta Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen, Ini Pertimbangannya

Inflasi pada November 2024 turun ke 1,55 persen secara tahunan dan mencapai titik terendahnya sejak April 2021.

Baca Selengkapnya
Ini Saran Ketua Banggar untuk Perkuat Rupiah
Ini Saran Ketua Banggar untuk Perkuat Rupiah

Said menyebut grafik transaksi kurs Indonesia dalam jangka panjang cenderung melemah.

Baca Selengkapnya
Insentif Pemerintah Tak Berdampak, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Sentuh Level Rp16.500 per USD
Insentif Pemerintah Tak Berdampak, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Sentuh Level Rp16.500 per USD

Saat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Terus Melemah, Rupiah Bisa Kembali ke Level Rp14.000 per USD?
Terus Melemah, Rupiah Bisa Kembali ke Level Rp14.000 per USD?

Pada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Terus Merosot, PPN 12 Persen Hingga Gonjang-Ganjing Politik Jadi Pemicu
Kurs Rupiah Terus Merosot, PPN 12 Persen Hingga Gonjang-Ganjing Politik Jadi Pemicu

Berbagai faktor eksternal dan internal menjadi penyebab utama melemahnya mata uang Indonesia ini.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak

Kenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.

Baca Selengkapnya
Rupiah Mulai Menguat, Begini Saran Anggota DPR
Rupiah Mulai Menguat, Begini Saran Anggota DPR

Nilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Nilai Pelemahan Mata Uang Negara Lain Lebih Parah
Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Nilai Pelemahan Mata Uang Negara Lain Lebih Parah

Pelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.

Baca Selengkapnya