Rupiah sentuh Rp 14.800 per USD, BTN bakal naikkan bunga kredit
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah kini tercatat terus merosot di kisaran Rp 14.800. Beberapa ekonom bahkan memprediksi Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate yang kini sebesar 5,5 persen.
Melihat situasi ekonomi saat ini, Executive Vice President Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Suryanti Agustinar mengatakan, akan mempertimbangkan kenaikan kredit perbankan. Saat ini, Bank BTN akan memperhatikan kondisi pasar RI terlebih dahulu (wait and see).
"Dengan depresiasi ini dan jika memang nantinya BI akan kembali naikkan suku bunga acuan, kita dari perbankan pasti akan menaikan kredit tapi tentu kami melihat situasinya terlebih dahulu," tuturnya di Jakarta, Selasa (4/9).
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
Suryanti menekankan, jika pelemahan rupiah terus merosot dan menyentuh Rp 15.000 per USD, potensi bagi BBTN untuk menaikkan kredit perbankan akan semakin besar.
"Ya pasti lah BI rate naik, apalagi kurs dolar menembus Rp 15 ribu. Saya sih memprediksi bunga akan naik. Kredit itu pasti bakal naik, itu tinggal waktunya saja. Cuma kita nggak mau daya beli turun juga, jadi kita pasti hati-hati. Jika saatnya bunga naik, kita akan lakukan bertahap," ujarnya.
Lebih lanjut Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati menilai, depresiasi mata uang rupiah memicu kekhawatiran para investor.
"Namun Fitch yang memberikan afirmasi positif atas Indonesia menunjukan terkendalinya inflasi dapat menjadi topangan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (HSG)," ujarnya.
"Bauran sentimen ini bisa membuat IHSG bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini," tambah dia.
Diketahui, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (4/9). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 14.823 per USD, melemah tipis dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.815 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah terus melemah usai pembukaan, hingga menyentuh Rp 14.845 per USD. Namun kemudian bergerak menguat dan saat ini berada di level Rp 14.780 per USD.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said mengaku persoalan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam ini kerap membuat sakit kepala.
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut grafik transaksi kurs Indonesia dalam jangka panjang cenderung melemah.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBTN berupaya semakin kreatif dalam memfasilitasi masyarakat untuk memiliki rumah, termasuk ketika harga rumah bersubsidi diputuskan naik.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca Selengkapnya