Rupiah tak beranjak dari Rp 13.100-an per USD usai kemenangan Trump
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bertahan melemah di level Rp 13.100-an per USD usai Trump memenangkan pemilihan presiden AS. Pagi tadi, Rupiah dibuka di level Rp 13.136 atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di RP 13.127 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah hanya mampu menguat di Rp 13.107 per USD. Lalu, Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp 13.123 per USD.
Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil Lahadalia memperkirakan pelemahan Rupiah akan terus berlanjut. Sebab, selama ini para investor menaruh harapan pada Hillary untuk memimpin AS.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Kenapa Redenominasi Rupiah belum diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
"Kalau dia sekarang tanggapannya negatif mungkin akan berlanjut, kalau positif semacam kaget aja kali ya. Karena banyak harapan orang kan Hillary yang menang," ujar Bahlil di kantornya, Jakarta, Rabu (9/11).
Kendati demikian, Bahlil menilai kemenangan Trump merupakan sejarah baru dalam proses demokrasi AS. Sebab, Hillary yang diunggulkan sejak awal justru kalah saat pemilihan.
"Suatu hal yang baru, sebuah menjadi tradisi baru dimana pada saat Hillary yang begitu diunggulkan pada saat proses awal dan ingin mencatatkan sejarah baru, namun kemudian kalah dari Trump, kalah tipis pula," jelasnya.
Bahlil berharap kemenangan Trump membawa dampak positif bagi perekonomian dalam negeri, mengingat sudah banyak kerja sama yang dilakukan perusahaan AS dengan Indonesia khususnya di bidang ekonomi.
"Hillary kan sudah punya pengalaman yang cukup sebenarnya dalam membangun diplomasi dengan Indonesia, pada konteks itu kemudian kita juga tidak bisa menyatakan Trump tidak baik tapi ini soal pengalaman saja, Hillaru duluan lakukan komunikasi itu," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya