Rupiah tak stabil, kaos kaki pun terkena imbas
Merdeka.com - Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika membuat para pengusaha Bandung khawatir. Sebab, menguatnya dolar akan membuat naiknya harga bahan-bahan pokok yang berbahan impor.
Hal itu dirasakan pengusaha kaus kaki PT. Soka Cipta Niaga, Iwan Gunawan. Ia menyebutkan, kenaikan dolar membuat biaya produksi meningkat hingga 30 persen. “Kita menggunakan bahan baku impor, terutama benang. Kenaikan benang banyak dampak bagi kita,” kata Iwan, saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Kamis (29/10).
Dampak kenaikan harga benang berimbas pada ongkos produksi, tenaga kerja serta pengemasan. Menurut pengusaha kaus kaki ini, memang ada benang produk dalam negeri tetapi tetap saja kapas yang digunakan untuk dipintal menjadi benang berbahan dasar impor.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
Memburuknya ekonomi makro tentu berdampak besar bagi pelaku usaha di Jawa Barat. Ia menyebut 40 persen industri nasional ada di Jawa Barat. Mereka tentu banyak mengimpor bahan baku yang harganya sangat tergantung pada nilai dolar.
Di sisi lain, kata dia, Jawa Barat juga memiliki banyak UMKM atau pelaku ekonomi kreatif. Maka ia menyarankan pemerintah pusat tidak menutup mata pada kehidupan ekonomi mereka.
Ia menyarankan, pemerintah harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. “Agar daya beli masyarakat naik, ekonomi di daerah akan hidup termasuk produk-produk UMKM atau pelaku ekonomi kreatif,” katanya.
Selama ini para pelaku usaha tersebut memerlukan kemudahan permodalan yang didukung regulasi dan infrastruktur. Singkatnya harus ada kepastian dalam dunia usaha sedangkan naik turunnya nilai mata uang menunjukkan ketidakpastian dunia usaha,” ujarnya.
Bagi eksportir, lanjut dia, stabilitas moneter sangat penting. Kemudian adanya sistem tata niaga yang baik sehingga barang yang diekspor benar-benar sampai ke tempat tujuan dengan selamat. “Para eksportir harus dilindungi karena mereka berjasa mendatangkan devisa bagi negara, juga menciptakan lapangan kerja di dalam negeri,” katanya.
Menurutnya pemberian insentif pada eksportir penting dilakukan, misalnya membantu modernisasi mesin produksi dan meningkatkan kompetensi SDM (buruh) dalam negeri. Mesin yang modern dan buruh yang terlatih akan meningkatkan daya saing produk.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga dolar AS ini menyebabkan nilai tukar Rupiah melemah dan harga kedelai impor pun melonjak drastis.
Baca SelengkapnyaDampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga barang-barang elektronik bakal naik jika nilai tukar rupiah terus tertekan pasca serangan Iran ke Israel Sabtu (13/4) lalu.
Baca SelengkapnyaPerhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaPada sisi lain, naiknya harga Minyakita dari Rp14.000 menjadi Rp15.500 dinilai tetap akan lebih murah dari minyak goreng kemasan premium.
Baca Selengkapnya