Rupiah tembus 14.400 per USD, BI pastikan terus intervensi pasar
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) tetap melemah meskipun Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin. Untuk menahan pelemahan yang lebih dalam BI melakukan intervensi pasar.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan Rupiah bersama dengan mata uang di negara berkembang lainnya melemah karena banyak banyak faktor terutama ketidakpastian global.
Kebijakan Bank Sentral China untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM), kebijakan Bank Sentral Eropa menurunkan pembelian aset dan juga perang dagang AS dan China menjadi alasan pelemahan Rupiah dan mata uang lain di negara berkembang.
-
Mengapa BI mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
Untuk menahan laju pelemahan ke level yang lebih dalam, BI saat ini melakukan intervensi pasar di dua instrumen. "Kami melakukan intervensi di pasar valuta asing dan juga pasar obligasi," jelas dia di Gedung Bank Indonesia, Selasa (3/7).
Untuk diketahui, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS kembali melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Mengutip Bloomberg, Selasa (3/7), Rupiah dibuka di angka Rp 14.397 per USD, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka Rp 14.390 per USD. Sesaat kemudian Rupiah kembali tertekan hingga ke level Rp 14.429 per USD.
Sejak pagi hingga siang hari ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp 14.397 hingga Rp 14.429 per USD. Jika dihitung dari awal tahun, Rupiah melemah 6,16 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Rupiah dipatok di angka Rp 14.418 per USD, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka Rp 14.331 per USD.
Reporter: Arthur Gideon
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaMata uang Rupiah dilevel Rp16.097 atau menguat 3 point pada penutupan perdagangan sore ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya