Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah terkapar, masyarakat ramai-ramai jual USD

Rupiah terkapar, masyarakat ramai-ramai jual USD money changer. ©2018 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di level Rp 14.415 di perdagangan hari ini, Jumat (6/7). Pagi tadi, Rupiah dibuka di level Rp 14.402 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di RP 14.394 per USD.

Dampak pelemahan Rupiah membuat orang yang menyimpan Dolar dalam kantongnya tergoda untuk menukarnya menjadi pecahan uang Rupiah. Hal tersebut terjadi di salah satu penukaran uang atau kerap disebut money changer di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Antrean terlihat cukup ramai di Valuta Inti Prima (VIP) money changer. Pengumuman memperlihatkan bahwa tempat penukaran tersebut hari ini membeli 1 USD seharga 14.385 dan menjual 1 USD seharga 14.415 Rupiah.

Salah satu petugas yang enggan disebut namanya mengatakan sejak nilai tukar Rupiah melemah, pengunjung mengalami peningkatan. Sebagian besar bertujuan menjual lembaran Dolar yang mereka miliki.

"Kebanyakan yang jual," kata dia, Jumat (6/7).

Dia menjelaskan, kebanyakan money changer memang memasang harga beli yang sedikit lebih rendah dari harga jual mereka. Namun hal tersebut tidak menyurutkan minat orang untuk menjual mata uang negara Paman Sam tersebut.

Dia mengungkapkan, dibanding sebelumnya pengunjung mengalami peningkatan sekitar 10 persen. "Melayani sekitar 450 orang sehari," ujarnya.

Salah satu pengunjung, Latif mengaku tertarik menukar Dolar yang dia miliki karena tahu harganya sedang mahal. "Cuma punya sedikit, lumayan belinya sudah lama masih Rp 13.500-an," ujarnya.

Sebelumnya, ekonom memprediksi Rupiah akan terus melemah sepanjang Juli ini.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi Rupiah akan terus melemah hingga akhir Juli 2018 mencapai Rp 14.700-14.800 per USD. Menurutnya, hal ini diperkirakan sebagai imbas dari perang dagang (trade war) antara Amerika dan China.

"Efek perang dagang dikhawatirkan menurunkan kinerja ekspor negara berkembang seperti Indonesia," kata Bhima saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (5/7).

Bhima menjelaskan, dampak negatif lainnya adalah kemungkinan kaburnya para investor asing. "Akhirnya investor asing melakukan aksi jual secara besar-besaran baik dari pasar modal maupun pasar surat utang," imbuhnya.

Bhima menilai pemerintah lambat mengantisipasi kemungkinan tersebut. Kebijakan yang diambil Bank Indonesia pun dinilai belum berhasil.

"BI sudah kerja keras dari sisi moneter, tapi dari sisi fiskalnya belum ada gebrakan. Itu yang menurunkan kepercayaan investor. Selain karena data kinerja ekonomi Indonesia memburuk. Seperti defisit transaksi berjalan yang melebar dan defisit perdagangan," tandasnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BI Ungkap Risiko Tukar Uang Receh di Pinggir Jalan
BI Ungkap Risiko Tukar Uang Receh di Pinggir Jalan

Melakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antusiasme Warga Serbu Penukaran Uang di Pasar Tebet Barat Jelang Lebaran
FOTO: Antusiasme Warga Serbu Penukaran Uang di Pasar Tebet Barat Jelang Lebaran

BI mempersiapkan sebesar Rp 197,6 triliun uang layak edar (ULE) untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang jelang Lebaran.

Baca Selengkapnya
Tukar Uang Baru untuk Idulfitri di Jatim tanpa Ribet, Bank Indonesia Beri Tips Ini
Tukar Uang Baru untuk Idulfitri di Jatim tanpa Ribet, Bank Indonesia Beri Tips Ini

Masyarakat bisa menukar uang baru di pasar tradisional hingga modern.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Jangan Sembarangan, Ini Bahaya Tukar Uang Baru di Pinggir Jalan
Jangan Sembarangan, Ini Bahaya Tukar Uang Baru di Pinggir Jalan

Melakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.

Baca Selengkapnya
3 Jenis Investasi yang Bisa Kamu Coba Saat Rupiah Anjlok, Cocok  Untuk Pemula
3 Jenis Investasi yang Bisa Kamu Coba Saat Rupiah Anjlok, Cocok Untuk Pemula

Kesempatan berinvestasi bisa dilakukan kapan saja termasuk saat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS anjlok.

Baca Selengkapnya
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik

Kondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasir Tiga Toko Oleh-Oleh di Malang Kena Gendam Dua Bule, Ini Modus Pelaku
Kasir Tiga Toko Oleh-Oleh di Malang Kena Gendam Dua Bule, Ini Modus Pelaku

Dua bule viral melakukan aksi gendam di tiga toko oleh-oleh di Kota Malang. Mereka mengelabui tiga orang kasir dan membawa kabur sejumlah uang.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya

Ternyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya