Rupiah terperosok ke level Rp 14.630 per USD, BI diprediksi bakal naikkan suku bunga
Merdeka.com - Ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono memprediksi Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, dari 5,25 persen menjadi 5,5 persen. Hal ini disebabkan oleh tambahan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah akibat krisis Turki.
"Sehingga mau tidak mau BI harus naikan suku bunga dari 5,25 persen ke 5,5 persen persen, karena tambahan beban (untuk Rupiah)," ungkapnya saat ditemui, dalam diskusi yang diadakan Jalan Media Communication (JMC), di Bellevue Hotel, Jakarta, Selasa (14/8).
Dalam pandangannya, Bank Indonesia sudah seharusnya menaikkan suku bunga sebagai upaya untuk menjaga stabilitas Rupiah.
-
Siapa yang merasa sulit mengimbangi inflasi? Sayangnya, inflasi tinggi membuat uang yang mereka miliki saat ini seperti tidak berarti. Sekitar 67 responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengimbangi inflasi.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
"Untuk langkah preventif tentu BI harus menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin," kata dia.
"Tadinya kita hanya hanya hadapi kenaikan suku bunga acuan The Fed dan trade war, tapi sekarang ditambah Turki," lanjut Tony.
Dia pun memprediksi bahwa ke depan, Rupiah bakal sulit untuk menguat kembali ke kisaran Rp 13.000. Sebab tantangan perekonomian yang menekan rupiah makin banyak.
"Sudah susah ke Rp 13.000-an. Ada trade war, ada kenaikan harga minyak. Ada kenaikan suku bunga acuan The Fed, itu yang membuat tekanan semakin besar ke rupiah," ujarnya.
Informasi saja, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Selasa (14/8). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.615 per USD, melemah tipis dibandingkan sebelumnya di level Rp 14.607 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah melanjutkan pelemahannya usai pembukaan hingga menyentuh level Rp 14.630 per USD. Namun sempat menguat dan melemah kembali, dan saat ini Rupiah berada di level Rp 14.627 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya