Rupiah terpuruk, kedelai impor bakal makin mahal
Merdeka.com - Bangkitnya ekonomi Amerika Serikat, diikuti menguatnya mata uang negara adidaya tersebut. Kembali perkasanya dolar AS menyebabkan mata uang banyak negara di dunia tak berdaya, termasuk Rupiah.
Semakin mahalnya USD, berimbas pada besarnya biaya yang harus dibayarkan untuk impor bahan baku. Termasuk impor kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe. Kondisi ini mengancam industri tempe yang umumnya merupakan industri rumahan.
Pemerintah melalui Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengaku punya beberapa strategi agar industri kecil, seperti tempe tidak terpengaruh.
-
Bagaimana perajin tempe menghadapi kenaikan harga kedelai? Karena hal ini, para perajin tempe terpaksa mengurangi jumlah produksi tempe. Ada pula dari mereka yang mengecilkan ukuran tempe dan ada juga yang menaikkan harga jual.
-
Bagaimana pengusaha tempe tahu mengatasi kenaikan harga kedelai? Akibat dampak ini, sejumlah produsen menaikkan harga jualnya, memperkecil ukuran tahu dan tempe, hingga mengurangi produksi.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Mengapa impor kedelai sangat penting untuk produksi tempe dan tahu? Dari jumlah keseluruhan volume impor tersebut, sekitar 70 persen dialokasikan untuk produksi tempe, sedangkan untuk yang 25 persennya untuk membuat tahu, dan sisanya untuk produksi lain.
-
Bagaimana Menteri Pertanian memberikan dukungan kepada petani? Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pertanian juga memberikan motivasi pada para petani untuk beradaptasi dengan inovasi yang ada.
"Tentu kita dengan upaya lain misalnya pasti menjaga stabilitas supply bahan tempe. Karena satu-satunya cara adalah impor. Domestik nggak ada, belum bisa kita kembangin. Yang jelas suplai bahan baku kedelai harus ada di pasar," kata Gobel di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (17/12).
Pemerintah harus mengambil peran untuk menjaga pasokan kedelai impor di pasar domestik. Ini harus dilakukan meski terbentur harga mahal. Rachmat juga melihat perlunya mekanisme pemberian subsidi bagi produsen tempe agar harga tetap stabil di tengah makin mahalnya biaya impor tempe.
"(Subsidi) Saya rasa harus ada karena untuk menjaga stabilitas. Kalau ada yang memang tidak bisa kita hindari ya kita lakukan (subsidi). Kalau ada upaya lain, ya kita lakukan," tutup Rahmat. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga dolar AS ini menyebabkan nilai tukar Rupiah melemah dan harga kedelai impor pun melonjak drastis.
Baca SelengkapnyaKondisi global turut berkontribusi naiknya harga sejumlah komoditas.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaIndustri tahu di Dusun Kanoman muncul sejak tahun 1956. Kini mereka mengalami masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca Selengkapnya"Kita harus fokus ke produksi dalam negeri. Ini waktunya kita lakukan peningkatan produksi. Apalagi kurs dolar saat ini sedang tinggi," kata Kepala Bapanas.
Baca SelengkapnyaBanyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca Selengkapnya