RUPST MDIA Sepakati Tak Bagi Dividen 2018 dan Angkat Direksi Serta Komisaris Anyar
Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2018 (RUPST) PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) menyepakati untuk tidak membagikan dividen pada tahun ini. Hal tersebut dikarenakan perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp 140,6 miliar pada 2018.
Direktur MDIA, RM Harlin Erlianto Rahardjo, menjelaskan perusahaan pemilik stasiun televisi antv tersebut mencatatkan saldo laba sebesar Rp 1,674 triliun pada 2018. Namun, pada saat yang sama, perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 140,6 miliar.
"Karena membukukan rugi bersih, maka perseroan tidak dapat membagikan dividen untuk tahun buku 2018," ujar dia, di Gedung Bakrie Tower, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Kenapa PT Timah rugi tahun 2023? 'Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali,' kata Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4). Pada saat yang sama, kata dia, beban operasional perusahaan masih tetap tinggi. Sehingga ada perbedaam cukup besar antara pendapatan dan beban operasional tadi.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Kapan PT Timah rugi Rp450 miliar? Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar. Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Kenapa BP Tapera tidak boleh investasi di saham? BP Tapera pilih investasi yang fixed income sehingga uang para peserta tidak berkurang Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menegaskan, pemupukan dana peserta tidak diinvestasikan di saham. BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
Pendapatan perusahaan tahun 2018 pun mengalami penurunan dari 2017, yaitu dari Rp 1,99 triliun menjadi Rp 1,82 triliun. Sementara itu, EBITDA tahun 2018 sendiri masih positif di level Rp 381,4 miliar.
"Kita lihat bahwa kerugian bersih ini terjadi di bottom line, tapi dari sisi usaha, EBITDA perseroan masih positif. Secara operasional perusahaan masih untung tapi ada beban lain di bawah EBITDA yang membuat perseroan rugi bersih," jelas dia.
Harlin menjelaskan, berdasarkan anggaran dasar perusahaan jika perseroan membukukan saldo laba positif pada akhir tahun buku, maka terhadap laba bersih perseroan pada tahun buku tersebut dapat dibagikan sebagai dividen bagi pemegang saham setelah disetujui RUPS.
"Pembagian dividen tergantung kepada keuntungan perseroan, tingkat kecukupan modal, kondisi keuangan dan hal-hal lain sesuai dengan pertimbangan direksi serta sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku," tandas dia.
Selain itu, RUPST juga menyepakati adanya perubahan susunan anggota dewan Komisaris dan Direksi. Tercatat ada satu komisaris baru dan satu direktur yang telah ditetapkan dalam RUPS kali ini.
Keputusan itu disampaikan oleh Komisaris Utama MDIA sekaligus pimpinan rapat, Anindya Novyan Bakrie, setelah seluruh pemegang saham yang hadir sepakat dengan keputusan tersebut.
RUPS memutuskan untuk mengangkat Raden Mas Djoko Setiotomo menjadi Komisaris Independen. Dia menggantikan posisi Ilham Akbar Habibie.
Sedangkan untuk posisi Direktur, RUPS sepakat mengangkat Ahmad Zulfikar. Keduanya secara resmi menjalani tugas setelah sidang selesai.
Berikut susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi MDIA:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Anindya Novyan BakrieKomisaris : Anindra Ardiansyah BakrieKomisaris : Robertus Bismarka KurniawanKomisaris Independen : Raden Mas Djoko SetiotomoKomisaris Independen : C.F. Carmelita Hardikusumo
Direksi
Direktur Utama : Erick ThohirDirektur : RM. Harlin Erlianto RahardjoDirektur : Ahmad ZulfikarDirektur : Juliandus A. Lumban Tobing.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara dari sisi aset, perusahaan multifinance ini mencatat pada periode 2023 terjadi peningkatan 12,48 persen menjadi Rp1,80 triliun.
Baca SelengkapnyaPembagian dividen ini merupakan wujud komitmen Perseroan untuk memastikan kepercayaan pemegang saham terhadap Perseroan tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaRUPST perusahaan kali ini juga memutuskan bahwa sisa laba perusahaan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah saldolaba/retained earnings.
Baca SelengkapnyaAdapun, total dividen tunai perseroan setara 62,12 persen dari laba bersih tahun buku 2023 yang senilai Rp33,83 triliun.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan laba bersih mencapai Rp4,8 triliun.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaJadwal pelaksanaan dan tata cara pembayaran dividen interim telah dikoordinasikan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Baca SelengkapnyaSelain membagi dividen, rapat pemegang saham memutuskan melakukan perubahan jajaran manajemen.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaNilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.
Baca Selengkapnya