RUPTL 2018-2027, pembangkit terbangun diproyeksi mencapai 56.024 MW
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, menyampaikan Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2027, di Kementerian ESDM. Pada rancangan ini, pembangunan pembangkit hingga 2027 ditargetkan mencapai 56.024 MW.
"Ini melebihi 35 GW ya, kan sampai 2024. Nah sampai 2027 segitu lah (56.024)," kata dia di Kantornya, Jakarta, Selasa (13/3).
Dalam RUPTL ini terjadi penurunan jumlah total pembangkit listrik yang bakal dibangun. Diketahui dalam RUPTL 2018-2027 total pembangkit listrik yang akan dibangun jauh lebih kecil dari target dalam RUPTL 2017-2026 sebesar 77,9 ribu GW.
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
-
Kenapa teknologi energi bersih penting di 2025? Teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi atau bahkan memulihkan kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia terhadap lingkungan serta mendukung upaya pengurangan emisi karbon, diperkirakan akan menjadi sektor pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2025.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
Menteri Jonan menjelaskan turunnya total pembangkit listrik dalam RUPTL 2018-2027 karena target tersebut disesuaikan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Bappenas sebesar 5,5 persen.
"Sebenarnya gini, yang dulu mengikuti program yang kita yakin bahwa kebutuhannya itu lebih tinggi daripada sekarang. Ini yg kita lihat bahwa lebih realistis, dari juga kemampuan membangun ini semua. Kalau 10 tahun itu 56.000 MW, setahun kira-kira 5.000 sampai 6.000 MW," ungkap Menteri Jonan.
"Nanti kalau melonjak lagi (pertumbuhan ekonomi) ya kita ubah lagi tahun depan. Tapi kita juga mensyaratkan capacity factornya itu sekarang tinggi," imbuhnya.
Komposisi pembangkit pada akhir 2025, lanjutnya, yakni batubara 54,4 persen, Energi Baru Terbarukan (EBT) 23,0 persen, gas 22,2 persen, dan Bahan Bakar Minyak (BBM) 0,4 persen.
Sementara, pertumbuhan kebutuhan listrik hingga 2027 diprediksi mencapai tujuh persen. "Tidak banyak berubah sih proyeksi rata-rata pertumbuhan kebutuhan itu 6,86 persen. Ya plus minus 7 persen ya," ungkapnya.
Total rencana pembangunan jaringan transmisi 2018-2027 sebanyak 63.855 kms (kilometer sirkuit). Total rencana pembangunan gardu induk 151.424 MVA. Total rencana pembangunan jaringan distribusi 526.390 kms. Total pembangunan gardu distribusi 50.216 MVA.
"Ini jadi disusun berdasarkan proyeksi. COD-nya setiap pembangkit itu, dicocokan dengan proyeksi pertumbuhan kebutuhan listrik di setiap wilayah," jelas dia.
"Nah, kan pertanyaannya begini, ini bakal kurang gak. Nah, selama ini pemerintah melalui PLN kalau pertumbuhan ekonominya melonjak, misalnya 7 persen mestinya masih cukup. Cadangan di daerah kan paling tidak 30 persen," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Strategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPNBP panas bumi pada 2024 ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun.
Baca SelengkapnyaTotal transaksi perdagangan karbon tahun 2023 mencapai Rp84,17 miliar dari 99 PLTU batubara.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.
Baca SelengkapnyaJika tak juga dieksekusi, Bahlil mengancam akan menyerahkan hal tersebut kepada pihak swasta.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM beberkan penyebab bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia tidak akan mencapai target di 2025.
Baca SelengkapnyaSubsidi BBM terdiri dari minyak tanah dan minyak solar sebesar 18,33 sampai dengan 19,44 juta kiloliter.
Baca Selengkapnya