RUPTL PLN 2021-2030 Rampung, Porsi Pembangkit Listrik EBT Capai 51,6 Persen
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merampungkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030. Ini merupakan pengganti dari RUPTL PLN 2018-2027 yang dikeluarkan untuk mendukung pengembangan pembangkit listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT).
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, dampak pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap pertumbuhan listrik, yang menyebabkan beberapa sistem besar seperti sistem kelistrikan Jawa Bali dan sistem kelistrikan sumatera, berpotensi oversupply.
"Oleh karena itu, pertumbuhan listrik pada RUPTL sebelumnya sudah tidak sesuai. Untuk itulah pada RUPTL PLN 2021-2030 diproyeksikan hanya tumbuh rata-rata sekitar 4,9 persen dari sebelumnya 6,4 persen," terangnya dalam Webinar Diseminasi RUPTL PLN 2021-2030, Selasa (5/10).
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
-
Apa saja yang PLN lakukan untuk transisi energi? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Kenapa PLN penting dalam transisi energi? PLN memegang peranan penting dalam menjalankan agenda transisi energi. Pembangunan pembangkit EBT yang makin digenjot, penguatan jaringan distribusi dan transmisi serta langkah dekarbonisasi merupakan serangkaian proyek transisi energi yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak,“ imbuh Darmawan.
-
Kenapa PLN kolaborasi untuk transisi energi? Kolaborasi dalam transisi energi adalah kunci penting menyeimbangkan trilema energi, yaitu security, affordability, dan sustainability.
-
Mengapa PLN dukung kendaraan listrik? “PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,“ kata Darmawan.
Berdasarkan data terakhir per Juni 2021, rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 99,37 persen. Namun terdapat beberapa provinsi yang masih perlu perhatian khusus, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku dan Papua.
Menurut Arifin, permasalahan tersebut jadi pertimbangan dalam menyusun RUPTL PLN 2021-2030. Termasuk dorongan menyediakan sumber energi baru terbarukan untuk sektor ketenagalistrikan.
"Dengan memperhatikan kondisi PLN, RUPTL PLN 2021-2030 dapat menjawab seluruh permasalahan di sektor ketenagalistrikan. RUPTL ini lebih hijau, karena porsi pembangkit EBT mencapai 51,6 persen. Lebih besar dari pembangkit fosil sebesar 48,4 persen," jelasnya.
"Dengan pertimbangan kemampuan investasi PLN, maka didorong untuk lebih fokus berinvestasi pada pengembangan dan penguatan sistem penyaluran tenaga listrik," sambung dia.
Selain itu, Arifin menambahkan, kehadiran pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) baru tak lagi jadi opsi, kecuali yang saat ini sudah committed dan masuk tahap konstruksi. Dengan demikian, pemerintah disebutnya membuka ruang lebih besar untuk pengembangan energi baru terbarukan.
"Dengan kecenderungan harga PLTS lebih murah dan pembangunan lebih cepat untuk pencapaian target 23 persen bauran EBT 2025, porsi PLTS didorong lebih besar dari RUPTL sebelumnya. Selain itu, pencapaian target pembauran EBT akan dipenuhi cofiring PLTU dengan tetap perhatikan lingkungan," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPLN berkontribusi dengan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun atau mencapai satu setengah kali dari target yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaRencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.
Baca SelengkapnyaPLN Indonesia Power juga mengoptimalkan dan mempercepat pembentukan corporate transformation office, sehingga target-target program di moonshot dapat dimonitor.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca Selengkapnya