Rusdi Kirana borong Boeing terbaru untuk Lion dan Malindo
Merdeka.com - Maskapai Lion Air akan mengoperasikan empat pesawat berbadan sedang seri terbaru dari Boeing, yaitu Boeing 737 Max 8 tahun ini.
Pendiri Lion Group, Rusdi Kirana menegaskan, pihaknya akan mendatangkan empat unit pesawat anyar tersebut untuk Lion Air dan empat unit untuk Malindo Air yang bermarkas di Malaysia pada tahun ini.
"Tahun ini kan empat di Malaysia dan empat di Indonesia datang untuk Lion," katanya seperti ditulis Antara, Senin (22/5).
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kenapa Lion Air membuka rute baru ke Arab Saudi? 'Peluncuran terbang tanpa transit adalah langkah dalam mendukung kebutuhan ibadah umrah periode 1445 Hijriah,' katanya dalam siaran tertulis.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
Tak berhenti di situ, tahun depan juga akan didatangkan lagi Boeing Max 9 sebanyak 16 unit pesawat yang akan dioperasikan oleh Lion Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Luon Air. "Tahun depan Lion Air yang menjadi maskapai pertama yang pakai Boeing 737 9 Max, jadi delapan kita kasih ke Malindo, delapan kita kasih ke Lion," katanya.
Rusdi menegaskan, kedatangan pesawat baru tersebut untuk mendukung operasi Lion Group di mana salah satunya, yaitu Batik Air mulai menerbangi Bali-Perth Juni tahun ini, selain itu juga rute Kuala Lumpur-Bali.
"Max untuk di Indonesia itu untuk Internasional dulu. Di Juli kita terbang Bali-Shanghai sama Manado-Sianghai itu pakai Max 8,"katanya.
Dia menuturkan kedatangan perdana Boeing 737 8 Max di Kuala Lumpur karena pihaknya sebagai pembeli pertama pesawat berbadan sedang seri terbaru dari Boeing tersebut.
Selain itu, dengan menggunakan pesawat tersebut pihaknya bisa menghemat biaya operasi untuk bahan bakar sebesar 14 persen dari seri pesawat berbadan sedang Boeing NG 737, 20 persen dari Boeing 737NG (1998 EIS) dan sembilan perseb dari A320neo.
Pasalnya, bahan bakar merupakan komponen terbesar dari biaya operasional penerbangan yang kontribusinya mencapai 40 persen.
Artinya, Rusdi menjelaskan, dari sekitar 30.000 liter avtur yang terpakai untuk satu pesawat dalam sebulan, pihaknya bisa menghemat sekitar 300 liter avtur. Hal itu, menurut dia, meningkatkan daya saing karena bisa berpengaruh ke harga tiket.
"Kalau satu jam dia kurang 300 liter, ya nanti bisa disesuaikan saja sama harga minyak dunia, kalau misalnya satu liter satu dolar, sebulan kurang bisa 30.000 dolar, karena penghematan bahan bakar sebulan pakai pesawat ini bisa 30.000 liter," katanya.
Rusdi menegaskan, semua itu untuk mencapai target penumpang Lion Group sebanyak 60 juta penumpang setahun hingga akhir 2017 atau meningkat dari 50 juta penumpang pada 2016.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaPenerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.
Baca SelengkapnyaHadapi mudik dan arus balik lebaran, Garuda Indonesia dan Citilink siapkan 1,4 juta kursi
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Group menyiapkan 570 penerbangan tambahan atau extra flight dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo resmi melakukan kontrak ketiga jet tempur Rafale dari Prancis sebanyak 18 unit.
Baca SelengkapnyaUnit baru Falcon 8X itu menggantikan Falcon 7X dan Falcon 8X yang sebelumnya dipinjamkan Dassault untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaMantan bos Lion Air ini menggantikan posisi waketum PKB Jazilul Fawaid yang saat ini diberi tugas oleh partai sebagai Ketua Fraksi PKB di DPR RI.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca Selengkapnya