Rusia Serang Pembangkit Listrik Ukraina, Rupiah Ditutup Menguat Rp14.386 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah ditutup menguat di level Rp14.386 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.394 per USD. Sedangkan untuk perdagangan awal pekan depan, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan selera risiko investor turun setelah Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina, yang terbesar dari jenisnya di Eropa dan perkembangan terbaru dalam invasi Rusia dari Ukraina.
"Mengakibatkan harga komoditas yang lebih tinggi yang dihasilkan terus menyeret ekspektasi pertumbuhan ekonomi Eropa mengakibatkan dollar terus menguat terhadap mata uang lainnya dalam perdagangan hari ini," ujarnya, Jakarta, Jumat (4/3).
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
Ukraina pada hari sebelumnya. Rusia juga terus mengepung dan menyerang kota-kota Ukraina pada hari kedelapan invasinya, yang dimulai pada 24 Februari. Ini termasuk kota pelabuhan timur Mariupol, yang telah dibombardir berat.
Efek dari lonjakan harga energi dan gas dapat merusak rebound konsumsi industri dan swasta yang telah diperkirakan setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 dan juga kemungkinan akan memperlambat normalisasi kebijakan Bank Sentral Eropa. Pada pertemuan ECB minggu depan, petunjuk kenaikan suku bunga tidak diragukan lagi.
Dari Sisi Internal
Paska invasi Rusia ke kota-kota besar di Ukraina mengakibatkan aliran modal (cash flow) asing yang masuk ke pasar modal terus mengalami peningkatan akibat kepanikan pasar akibat keberlanjutan konflik di Ukraina serta sanksi-sanksi ekonomi yang diterapkan oleh AS, Uni Eropa dan Inggris terhadap Rusia dan Belarusia.
Dalam beberapa pekan terakhir investor asing tak henti-hentinya melakukan aksi beli bersih, padahal sentimen secara global sedang memburuk akibat perang Rusia - Ukraina. Aliran modal tersebut membuat rupiah mampu bertahan dari tekanan, bahkan tren penguatan bertahan dalam minggu ini.
Selain aliran modal asing, data dari dalam negeri juga cukup bagus. Badan Pusat Statistik (BPS) Selasa lalu mengumumkan di bulan Februari justru terjadi deflasi secara bulanan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto melaporkan terjadi deflasi atau penurunan indeks harga konsumen sebesar 0,02% pada bulan lalu dibandingkan Januari 2022 (month-on-month/mtm). Ini adalah deflasi pertama sejak September 2021.
Sementara dibandingkan Februari 2021 (year-on-year/yoy), terjadi inflasi 2,06%, turun dari bulan sebelumnya 2,18%. Kemudian inflasi inti sebesar 2,03% (yoy) naik dari bulan sebelumnya 1,84%. Kenaikan inflasi inti tersebut menjadi kabar bagus sebab menunjukkan kenaikan harga item yang tidak volatil, sehingga ada indikasi daya beli masyarakat meningkat.
Kemudian harga komoditas yang meroket juga mendukung penguatan rupiah. Harga batu bara kemarin ambrol nyaris 20% ke US$ 358,45/ton, tetapi sehari sebelumnya meroket lebih dari 46% ke US$ 446/ton yang menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Selain itu ada juga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang bisa menjadi substitusi minyak mentah dalam bentuk bio diesel, yang menembus RM 8.000/ton pada Rabu lalu.
Kenaikan komoditas ekspor andalan tersebut bisa membuat neraca perdagangan Indonesia terus mencetak surplus. Jika demikian, transaksi berjalan juga bisa mempertahankan surplusnya, hal ini menjadi sentimen positif bagi rupiah.
(mdk/ags)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah masih akan fluktuatif namun ditutup menguat.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca Selengkapnya