Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RUU EBT Dikhawatirkan Tingkatkan Emisi Karbon dan Bikin Energi Mahal

RUU EBT Dikhawatirkan Tingkatkan Emisi Karbon dan Bikin Energi Mahal Pentingnya Hemat Bahan Bakar Fosil, Ajarkan Anak Bahaya Emisi Karbon pada Bumi. ©Shutterstock

Merdeka.com - Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan atau RUU EBT yang tengah digodok pemerintah dan DPR RI dinilai berpotensi membuat harga energi menjadi mahal. Selain itu, draft aturan tersebut juga dicurigai bertentangan dengan visi energi ramah lingkungan, dan punya risiko meningkatkan emisi karbon.

Akademisi ITS sekaligus mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Mukhtasor berpendapat, pemerintah telah meninggalkan acuan pada UU 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional Tahun 2005-2025.

Padahal menurutnya, pemerintah lewat aturan tersebut sudah berkomitmen membangun ekonomi produktif di dalam negeri, juga pembangunan yang ramah lingkungan, dan proses-proses yang bisa membangun kemampuan nasional

Orang lain juga bertanya?

"Itu bisa dilihat di halaman 71 UU 17/2007. Tetapi yang ditempuh beberapa pihak yang dalam berbagai draft-draft (RUU EBT) yang beredar, dalam draft di Permen dan di Perpres itu menyebabkan energi jadi mahal, padahal bisa murah," kritiknya dalam sesi bincang virtual, Sabtu (4/9).

Mukhtasor menyatakan, jika tujuan RUU EBT hendak menurunkan emisi karbon, dia menilai tujuan tersebut sebetulnya sudah terpenuhi dengan cara yang dipegang saat ini. Dia pun mempertanyakan Menteri ESDM yang bilang jika produksi di sektor energi kini belum memenuhi target.

"Sebenarnya pak Menteri ESDM tidak perlu bingung. Sektor energi enggak memenuhi target? Memenuhi target, saya yakin itu, dan hitung-hitungan itu ada. Termasuk saya membaca dari laporan bppt dan yang lain, hitung-hitungan itu ada," bebernya.

"Justru yang penting didorong bukan sektor energi, (tapi) sektor misalnya kehutanan. Jadi jangan kemudian yang di hutan itu digundul, ekspor batubara digenjot untuk emisi karbon, kan malah ditingkatkan itu ekspornya. Berarti emisi karbon tambah tinggi," imbuhnya.

Di sisi lain, ia meminta pemerintah tak perlu jor-joran memberikan kompensasi pada pelaku industri yang ingin memakai energi baru terbarukan (EBT). Sebab menurutnya, secara harga itu akan terus turun dengan sendirinya.

"Yang sudah makin murah ini jangan tambah kompensasi pada orang-orang kaya yang masang. Tanpa kompensasi pun harganya akan makin murah kok," sebut Mukhtasor.

"Jadi saya kira kalau banyak uang menyelesaikan PR-PR yang belum selesai untuk masyarakat terpencil. Bahkan di Jawa Timur pun masih ada yang belum punya akses listrik dari pemerintah melalui PLN," tegasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?

Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.

Baca Selengkapnya
Benarkah Skema Power Wheeling di RUU EBET Buat Subsidi Listrik Bakal Bengkak?
Benarkah Skema Power Wheeling di RUU EBET Buat Subsidi Listrik Bakal Bengkak?

Kenaikan subsidi listrik itu berisiko muncul karena aturan power wheeling memperbolehkan pembangkit swasta untuk menjual listrik EBET.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik

Arifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.

Baca Selengkapnya
Bahlil Minta DPR Percepat RUU EBTE Agar tak Menyulitkan Prabowo
Bahlil Minta DPR Percepat RUU EBTE Agar tak Menyulitkan Prabowo

Pemerintah saat ini ingin agar masa pemerintahan berikutnya tak lagi kerepotan dalam menyusun regulasi terkait energi hijau.

Baca Selengkapnya
Aturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara
Aturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara

Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.

Baca Selengkapnya
Ada Aturan Carbon Capture Storage, Pemerintah Harus Jaga Harga Listrik Tetap Terjangkau
Ada Aturan Carbon Capture Storage, Pemerintah Harus Jaga Harga Listrik Tetap Terjangkau

Saat ini, belum ada landasan hukum khusus yang mengatur mekanisme pelaksanaan CCS di sektor ketenagalistrikan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Khawatir, Harga Barang Ini Bikin APBN Jebol Lagi
Sri Mulyani Mulai Khawatir, Harga Barang Ini Bikin APBN Jebol Lagi

Dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tawarkan Insentif untuk Mobil Hybrid: Apa Implikasinya bagi Kendaraan Listrik?
Pemerintah Tawarkan Insentif untuk Mobil Hybrid: Apa Implikasinya bagi Kendaraan Listrik?

Pemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik

Baca Selengkapnya
Pemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Pemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan

Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.

Baca Selengkapnya
Menteri Arifin Pesimis Target Bauran EBT Tercapai Tahun Depan, Ini Alasannya
Menteri Arifin Pesimis Target Bauran EBT Tercapai Tahun Depan, Ini Alasannya

Menteri ESDM beberkan penyebab bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia tidak akan mencapai target di 2025.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi
Penyaluran Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi

Rencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.

Baca Selengkapnya
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?

Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.

Baca Selengkapnya