Saat Pelarangan Mudik Berlaku, Jalan Arteri dan Tol Hanya Untuk Truk Logistik

Merdeka.com - Kebijakan pelarangan mudik sedang melalui proses pematangan. Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan, Sigit Irfansyah, menyatakan jalan-jalan arteri atau jalan umumakan mulai dibatasi hanya untuk angkutan logistik per 24 April 2020 atau tepat di saat keputusan mudik resmi diterapkan.

Lalu lintas di jalan arteri ini hanya berlaku untuk angkutan logistik saja, sedangkan untuk masyarakat, pergerakannya akan dibatasi. Sigit menyatakan, saat ini pihaknya masih mematangkan titik-titik jalan arteri mana saja yang akan dibatasi nanti.

"Insya Allah 24 April nanti akan mulai ditutup, jalan arteri, jalan non-tol, jalan lain, saat ini sedang pematangan lokasi dengan Ditlantas, Dishub, Balai Jalan, di mana lokasi tempat penyekatan," kata Sigit dalam diskusi daring, Rabu (22/4).

Disamping itu, Sigit menegaskan, tidak ada penutupan jalan tol, yang ada hanyalah penyekatan. Jalan tol juga cuma ditunjukkan untuk kendaraan logistik yang mengangkut barang-barang saja.

"Yang tidak ada berhubungan dengan logistik, harus balik kanan. Sekarang ini arahannya persuasif. Demikian juga di tol, teknisnya sedang dimatangkan. Intinya nanti diputar balik, jadi kalau logistik aman," imbuhnya.

Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menegaskan bahwa jalan tol dan jalan arteri tidak akan ditutup untuk kendaraan logistik. Hanya saja, lalu lintas orang dalam wilayah PSBB akan dibatasi.

"Yang dilarang adalah keluar masuk orang atau penumpang di daerah PSBB dan zona merah. Di dalam daerah PSBB transportasi umum masih berjalan dengan pembatasan. Adapun transportasi barang dan logistik masih diperbolehkan, sehingga jalan arteri tidak akan ditutup, hanya untuk kepentingan lalu lintas logistik," tuturnya.

Sanksi Bagi yang Nekat Mudik Belum Diputuskan

Sanksi bagi masyarakat yang nekat mudik juga masih didiskusikan. Kata Sigit, untuk periode 24 April hingga 7 Mei mendatang, sanksi bagi pelanggar masih dalam batas putar balik saja. Namun setelah itu, mungkin akan ada tindakan yang lebih tegas.

"Jadi pada 24 April sampai 7 Mei ini hanya diputar balik, kalau banyak yang memaksa keluar dari daerah PSBB, tentunya akan ada sanksi yang lebih tegas. Kita harap mudah-mudahan sudah tidak ada kendaraan pribadi yang melintas," katanya.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6