Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat RI Heboh Cukai Plastik, Seorang Pelajar SMA Ciptakan Sedotan dari Biji Nangka

Saat RI Heboh Cukai Plastik, Seorang Pelajar SMA Ciptakan Sedotan dari Biji Nangka ilustrasi sedotan. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah tengah mengusulkan pemberlakuan cukai pada kantong plastik dengan besaran Rp30.000 per kilogram. Dengan demikian, harga kantong plastik akan menjadi Rp450-500 per lembar.

Pemerintah menilai plastik sebagai benda yang berbahaya bagi lingkungan. Maka sudah sepantasnya konsumsinya diatur salah satunya melalui cukai.

Di sisi lain, terdapat seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang sukses menciptakan sedotan dari biji buah nangka. Ciptaannya ini tentu mampu mengurangi sampah plastik jika diterapkan secara massal.

Orang lain juga bertanya?

Pelajar itu bernama Kevin Seca Widyatmodjo. Dia melakukan penelitian tentang kemungkinan menggunakan biji buah nangka sebagai bahan dasar untuk memproduksi sedotan yang dapat terurai secara hayati, bahkan dapat dimakan setelah dipakai.

pelajar sma pencipta sedotan dari biji nangka©2020 Liputan6.com

Gagasan penelitian ini muncul pada akhir tahun lalu, ketika Kevin melakukan kajian pustaka tentang cara pembuatan produk-produk bioplastik yang dapat dikonsumsi. "Pertama kali, Saya tahu biji nangka dapat dimakan dari Mama saya, dan ternyata biji nangka mengandung pati yang bisa diolah menjadi plastik," jelas Kevin.

Selanjutnya, Kevin pun melakukan eksperimen dengan biji buah nangka yang membutuhkan waktu 2 - 3 hari pemrosesan sampai mendapatkan hasil berupa lembaran plastik atau sedotan. Bahan utama adalah biji buah nangka yang diolah hingga menjadi bubuk atau pati, gliserin, cuka dan air.

Eksperimen ini terbagi dalam dua tahap, tahap pertama adalah tahap untuk mendapatkan pati dengan cara mengupas kulit buah nangka dan dihaluskan, lalu diambil cairannya dengan diperas menggunakan kain, setelah itu cairannya diendapkan selama sehari, lalu endapan dikeringkan dalam oven selama 6 jam dengan suhu 60 sampai 70 derajat celcius.

Tahap kedua adalah mencampur pati yang sudah jadi dengan cuka, agar-agar, dan gliserin, sampai mengental seperti lem dan bisa ditaruh di kertas dan mengering, jadilah lembaran plastik dan bisa dijadikan sedotan dengan cetakan sedotan.

Kevin melakukan dua eksperimen yang satu tanpa bubuk rumput laut dan satunya tidak, yang hasilnya akan berbeda. Eksperimen dengan bubuk rumput laut akan menghasilkan produk yang lebih tipis dan prosesnya cepat, kalau yang tidak dengan rumput laut hasilnya tebal dan prosesnya sedikit lama.

Biaya Terjangkau

Plastik dan sedotan yang dihasilkan dari eksperimen ini dapat terurai secara hayati,karena semua bahan pembuatannya berasal dari bahan baku yang dapat dimakan, biaya bahan baku juga terjangkau. Harga sedotan ini jika dibandingkan dengan harga sedotan plastik bisa berbeda Rp250-300 per satu sedotannya.

Untuk saat ini Kevin hanya ingin berbagi kepada masyarakat bahwa ada alternatif lain untuk menggantikan plastik. Dia juga berharap akan ada perusahaan yang ingin meneliti lebih dalam dan jika bisa dapat diproduksi secara luas.

"Saya senang jika ada perusahaan yang akan memperdalam ide Saya ini, apalagi bisa diproduksi dengan luas," jelas Kevin.

Pemerintah Usul Kantong Plastik Kena Biaya Rp500

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan rencana pengenaan tarif cukai spesifik kantong plastik dengan besaran Rp30.000 per kilogram. Nantinya, cukai ini berlaku bagi produk kantong kresek atau kantong belanja yang selama ini ada di supermarket, tepatnya bagi plastik dengan ketebalan di bawah 75 mikron.Dia menjelaskan, pengenaan cukai ini dilakukan pada pada pabrikan (produksi dalam negeri) dan importir (produksi luar negeri). Dengan cara pembayaran berkala setiap bulan, sesuai dengan jumlah produksi atau impor.Cukai pabrikan akan dipungut pada saat barang (kantong plastik) ke luar pabrik. Sedangkan, kantong plastik dari impor akan dikenakan di pelabuhan untuk barang impor, seperti kawasan industri pabean.Dia menjelaskan, dengan dikenakannya tarif cukai sebesar Rp30.000 per kg, maka akan mempengaruhi angka inflasi sebesar 0,045 persen. Sebab, diperkirakan konsumsi plastik sebanyak 55.532.609 kg per tahun yang akan terdampak.Selain itu, dia juga memperkirakan konsumsi kantong plastik menurun hingga 50 persen, sehingga total konsumsinya menjadi hanya 53,5 juta kg per tahun. Dengan demikian, potensi penerimaan negara dari cukai kantong plastik mencapai Rp1,6 triliun.Reporter : Tiara Sekarini

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Menghasilkan Pundi-Pundi Rupiah dari Mendaur Ulang Sampah Plastik
FOTO: Menghasilkan Pundi-Pundi Rupiah dari Mendaur Ulang Sampah Plastik

Dalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Pramono Bakal Kaji Larangan Penggunaan Plastik di Jakarta
Pramono Bakal Kaji Larangan Penggunaan Plastik di Jakarta

Menurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Cukai Plastik dan Minuman Berpemanis Bakal Diterapkan per 2024
Cukai Plastik dan Minuman Berpemanis Bakal Diterapkan per 2024

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, cukai plastik dan cukai minuman berpemanis baru akan diberlakukan di 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Curhat ke Kemenperin, Pengusaha Cemas Soal Rencana Cukai Minuman Berpemanis
Curhat ke Kemenperin, Pengusaha Cemas Soal Rencana Cukai Minuman Berpemanis

Para pengusaha cemas jika pengenaan cukai minuman berpemanis bakal merubah komposisi dari produk yang ada.

Baca Selengkapnya
Sampah Plastik Idul Adha Diprediksi Menumpuk Hingga 608 Ton, Ternyata Ini Penyebabnya
Sampah Plastik Idul Adha Diprediksi Menumpuk Hingga 608 Ton, Ternyata Ini Penyebabnya

Menurut Ibar tanpa transparansi dan komitmen untuk mengurangi produksi plastik, krisis saset tidak akan teratasi.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Rokok Kemasan Polos Mudah Ditiru Rokok Ilegal dan Penerimaan Negara Bisa Hilang
Hati-Hati, Rokok Kemasan Polos Mudah Ditiru Rokok Ilegal dan Penerimaan Negara Bisa Hilang

Andry juga menyoroti aturan zonasi larangan penjualan rokok radius 200 meter dari satuan pendidikan yang masih rancu karena tidak disebutkan dengan jelas.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Sudah Ajak Pengusaha Bahas Aturan soal Rokok, Begini Bocoran Hasil Pembicaraannya
Menkes Sebut Sudah Ajak Pengusaha Bahas Aturan soal Rokok, Begini Bocoran Hasil Pembicaraannya

Menurut Menkes, perbincangannya dengan kelompok pelaku usaha sejauh ini positif.

Baca Selengkapnya
Curhat Petani yang Khawatir Harga Tembakau Turun Gara-Gara Aturan Ini
Curhat Petani yang Khawatir Harga Tembakau Turun Gara-Gara Aturan Ini

Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPD APTI) Jawa Barat, Nana Suryana dengan tegas menyatakan tak setuju terhadap kebijakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Inovatif, Pusat Daur Ulang Sampah Plastik di Medan Belawan Ciptakan Tiang Lampu Taman
Inovatif, Pusat Daur Ulang Sampah Plastik di Medan Belawan Ciptakan Tiang Lampu Taman

Pusat daur ulang sampah plastik di Medan Belawan memproduksi tiang lampu taman yang berbahan dasar sampah plastik

Baca Selengkapnya
Pengusaha Kirim Surat ke Prabowo, Minta Kaji Ulang Rencana Penyeragaman Kemasan Rokok
Pengusaha Kirim Surat ke Prabowo, Minta Kaji Ulang Rencana Penyeragaman Kemasan Rokok

Pihaknya mengirim surat kepada Presiden RI Prabowo Subianto yang di dalamnya menekankan pentingnya IHT sebagai salah satu pilar ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional

Indonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tingkatkan Target Penerimaan Cukai 2024, Bisa Tercapai?
Pemerintah Tingkatkan Target Penerimaan Cukai 2024, Bisa Tercapai?

Pemerintah menaikkan target penerimaan cukai di 2024.

Baca Selengkapnya