Saham dwiwarna pemerintah di PGN diminta segera diserahkan ke Pertamina
Merdeka.com - Serikat Pekerja PT Pertamina Gas (Pertagas) meminta percepatan pemberian kuasa saham dwiwarna PT Perusahaan Gas Negara (PGN) kepada Pertamina. Hal ini harus seiring dengan diterbitkannya Surat Kuasa (SKU) agar Pertamina memiliki kontrol penuh dalam menjalankan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Minyak dan Gas Bumi (Migas).
Ketua Serikat Pekerja Pertamina Gas (SPPG), Nugeraha Junaedy mengatakan, saham dwiwarna PGN milik pemerintah tak kunjung dikuasakan kepada Pertamina dalam bentuk SKU. Dengan demikian pengendalian dan kontrol kebijakan strategis PGN masih di tangan Kementerian BUMN bukan di Pertamina.
"Seharusnya dengan masuknya PGN ke Pertamina, secara otomatis PGN berdiri sama seperti anak perusahaan Pertamina lainnya, bukannya memiliki kekebalan hukum khusus," kata Nugeraha di Jakarta, Selasa (22/5).
-
Siapa yang memimpin Pertamina saat ini? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global.
-
Siapa yang memimpin Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
-
Siapa yang memimpin Pertamina Patra Niaga? Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
-
Siapa pemimpin Pertamina dalam transisi energi? 'Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.' 'Hal ini dilakukan untuk memperkuat peran Pertamina di Indonesia dan memperkuat eksposure sebagai perusahaan energi global,' jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Menurut dia, Serikat Pekerja Pertagas mendukung holding migas. Namun percepatan pemberian kuasa saham dwiwarna PGN kepada Pertamina, dengan segera diterbitkannya SKU agar Pertamina memiliki kontrol penuh dalam mengelola PGN. "Sama seperti Pertamina mengelola anak perusahaannya yang lain,"ujarnya.
Nugeraha mengungkapkan, holding Migas merupakan strategi yang disusun pemerintah untuk mengembangkan bisnis gas nasional. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan energi gas yang merata ke seluruh pelosok Indonesia melalui sinergi bisnis yang efisien dan efektif.
"Dengan misi itulah maka dibentuk Holding Migas dimana PGN masuk menjadi bagian dari Pertamina. Seharusnya pengembangan bisnis gas ini menjadi kerjasama intergrasi dari dua badan usaha pemain utama bisnis gas Indonesia," kata dia.
Namun menurut Nugeraha, dalam perjalanannya proses holding migas menjadi suatu kompetisi yang tidak sehat. Posisi tawar salah satu pihak menjadi lebih lemah dibandingkan pihak lainnya. Dalam hal ini Pertamina kehilangan posisi strategis yang mengawal proses holding Migas.
Sejak dimulainya proses holding, beberapa aksi korporasi telah melumpuhkan kaki dan tangan Pertamina untuk tetap unggul dalam bisnis gas. Indikasinya dapat dilihat dari, pertama adalah dengan diterbitkannya SK No. 39/MBU/02/2018 yang menghapuskan Direktorat Gas Pertamina,
"Direktorat yang seharusnya berperan sebagai subholding gas yang nantinya akan menjalankan fungsi strategis pengelolaan bisnis gas justru dihapuskan. Ini menjadi awal keganjilan proses Holding Migas," ungkap Nugeraha.
Indikasi kedua adalah kekosongan posisi Komisaris Utama PT Pertamina Gas (Pertagas). Sebelumnya posisi Komisaris Utama Pertagas diisi Direktur Gas Pertamina.
Beliau telah habis masa jabatan sejak 23 Maret 2018. Namun posisi Komisaris Utama Pertagas hingga saat ini tidak kunjung diisi.Ketiga adalah pencopotan Direktur Utama Pertamina sejak 20 April 2018.
"Kejanggalan dalam pencopotan tersebut disertai dengan keputusan untuk pengosongan jabatan tersebut. Padahal disaat yang sama, seharusnya Kementrian BUMN dapat langsung menunjuk pengganti Direktur Utama Pertamina yang baru," lanjut Nugeraha.
Nugeraha mengungkapkan, puncaknya adalah tindakan pencopotan Direktur Utama Pertagas per 16 Mei 2018. "Serupa dengan nasib Direktur Utama Pertamina, nampaknya pucuk pimpinan Pertagas dipandang sebagai posisi yang akan menghambat proses holding Migas, sehingga melalui RUPS Sirkuler posisi Direktur Utama Pertagas dikosongkan entah sampai kapan."
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia meyakini dengan kinerja perusahaan yang semakin baik, kesejahteraan pekerja dan kontribusi PGN bagi Indonesia akan semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen mendukung seluruh kebijakan pemerintah termasuk pelaksanaan penyaluran gas bumi kepada industri.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaDalam penetapan biaya transmisi dan niaga gas bumi berfasilitas, lanjutnya, PGN mengikuti Peraturan Menteri ESDM dan Peraturan BPH migas.
Baca SelengkapnyaKeputusan itu berdasarkan 81 persen dari hasil pemungutan suara pemegang saham yang hadir.
Baca SelengkapnyaGN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaWacana pembatasan BBM subsidi pertama kali diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca SelengkapnyaPembubaran SKK Migas saat ini tengah menjadi pembicaraan sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaBiometana berpotensi menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan, yang diakibatkan limbah cair minyak sawit.
Baca SelengkapnyaJika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaPHE Batal IPO karena dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara yang masih fluktuatif.
Baca Selengkapnya