Saham pertambangan & industri eksportir layak diperhitungkan saat Rupiah melemah
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam kurun waktu dua bulan terakhir bergerak melemah seiring penguatan Dolar Amerika Serikat terhadap beberapa mata uang dunia lainnya. IHSG di awal bulan Mei sempat menyentuh level 5.700 hingga kembali menguat ke batas psikologis di 6.000. Namun penguatan itu diprediksi masih rentan koreksi.
Penguatan mata uang Paman Sam itu juga memukul Rupiah. Nilai tukar Rupiah bahkan sempat tembus Rp 14.200 per USD.
Associate Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia (RELI), Lanjar Nafi Taulat menilai, IHSG cenderung anjlok merespons pelemahan yang dialami mata uang Rupiah terhadap USD.
-
Bagaimana saham bisa untung? Selain dividen, keuntungan lain yang dapat diperoleh berasal dari capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Ketika harga saham meningkat, investor dapat menjualnya untuk meraih keuntungan.
-
Keuntungan apa yang didapat dari investasi emas jangka panjang? Melansir laman Pegadaian, emas termasuk investasi jangka panjang karena keuntungan tidak bisa kita dapatkan dengan cepat. Fluktuasi harga emas tergantung pada nilai mata uang nasional terhadap mata uang asing hingga konflik geopolitik.Meskipun kenaikan harga emas bisa terjadi beberapa tahun sekali, namun emas memiliki harga yang cenderung naik daripada turun. Artinya, investasi emas mampu memberi keuntungan dalam jangka panjang dan bisa menjadi dana darurat di masa depan.
-
Mengapa investasi jangka panjang penting? Jhunjhunwala adalah ahli dalam melihat peluang dan ia percaya akan pentingnya memiliki kesabaran dan pandangan jangka panjang dalam berinvestasi.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
"Pelemahan Rupiah berdampak negatif pada pergerakan harga saham di mana investor asing cenderung melakukan aksi jual pada aset berisiko di Indonesia, seperti saham. Karena adanya depresiasi Rupiah yang membuat nilai aset mereka menurun jika di konversikan kembali ke USD," ucap Lanjar di Jakarta.
Tak hanya itu, meski porsi asing di bursa saham tidak menjadi mayoritas, namun karena menjadi trigger, pemicu, maka aspek psikologis investor lokal pun ikut terbawa pola tindakan investor asing. "Investor asing masih menjadi triger para investor dalam negeri di Indonesia," kata Lanjar.
Oleh karena itu, meski pasar volatile, investor disarankan agar tetap rasional. Kata Lanjar, investor harus cermat dalam mengambil keputusan jangka pendek. Menghindari saham-saham sektor konsumer yang related terhadap impor dan sektor perbankan. "Saat volatile perhatikan saham-saham sektor industri ekspor dan Pertambangan," ucapnya.
Dia menyarankan, sambil perhatikan saham-saham prospektif dan sektor yang bagus di saat terjadi pelemahan Rupiah, dan penurunan IHSG, investor harus bersiap dalam posisi beli manakala bursa rebound. "Posisi beli, lebih tepat disaat IHSG mulai kembali rebound. Jika beli disaat turun sama saja kita menangkap pisau jatuh," tegas Lanjar.
Lanjar menyarankan, dalam jangka pendek, para investor bisa perhatikan saham-saham perbankan dan konsumer karena disaat Rupiah terdepresiasi seperti sekarang ini, investor akan cenderung menunggu kebijakan-kebijakan Bank Indonesia guna meredam pelemahan Rupiah.
"Sementara dalam jangka panjang bisa perhatikan saham-saham pertambangan dan industri eksportir karena nilai Rupiah yang tertekan akan lebih menguntungkan eksportir dan naiknya harga tambang membuat nilai kontrak mereka meningkat jangka panjang," jelas Lancar.
Melihat gejolak geopolitik yang memanas pada perdagangan AS dan China, pertemuan AS dan Korut serta konflik timur tengah, Lanjar memprediksi, investor cenderung beralih pada aset safe heaven dan mengurangi aset berisiko. Selain itu, tren prekonomian AS yang kian membaik dan tren inflasi yang membuat prospek suku bunga di AS lebih cepat membuat investor terus menambah porsi investasi mereka kembali ke AS dan mulai mengurangi porsi investasi pada negara-negara berkembang yang cenderung lebih berisiko.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMengatur keuangan secara ketat menjadi hal wajib sepanjang Anda masih memiliki pendapatan tetap.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaPelemahan harga nikel di pasaran global justru jadi peluang untuk pemasukan investasi lebih kuat bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKesempatan berinvestasi bisa dilakukan kapan saja termasuk saat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS anjlok.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaPada tanggal 23 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir mencapai Rp16.000.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Baca Selengkapnya