Said Didu: Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Banyak yang Tak Konsisten
Merdeka.com - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengkritik proyek infrastruktur di masa Pemerintahan Joko Widodo. Beberapa proyek yang dia kritik mulai dari kereta cepat Jakarta-Bandung, pembangunan kilang minyak, hingga tol laut.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur Joko Widodo cenderung diambil secara tiba-tiba, dan tidak sesuai dengan konsep awal. Hal ini dia nilai sebagai bentuk inkonsistensi pemerintah. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung misalnya, dia mengatakan awalnya proyek tersebut sudah digagas oleh Jepang, kemudian malah digarap China.
"Tahu-tahu pindah ke China. Jadi begitu saja, ad hoc instan sehingga semua mengalami masalah di tengah jalan," kata dia, dalam diskusi, di Jakarta, Rabu (13/2).
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Kenapa jalan tol di Indonesia terus dibangun? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) terus gencar membangun infrastruktur jalan tol untuk menekan biaya logistik.
-
Kenapa Jokowi prihatin dengan dominasi impor teknologi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM ini, pemerintah pernah pernah berencana membangun kilang minyak. Namun hingga saat ini program tersebut belum juga terealisasi.
"Energi ini di awal pemerintahan getol sekali membangun kilang minyak untuk mewujudkan kemandirian energi. Di tengah jalan berbelok. Saya enggak tahu,"
"Inkonsistensi menyebabkan banyak hal gagal," tegasnya.
Tol laut juga mendapat sorotan. Program yang digadang-gadang pada masa kampanye Presiden Jokowi tersebut, kata dia, kini tak begitu lagi terdengar.
"Dulu kita terhipnotis akan terjadi tol laut, yang ada malah banyak meresmikan tol darat. Inkonsistensi kebijakan jangka panjang ini yang akan buat rumit ke depan," tandasnya.
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo–Ma’ruf Amin, Taufik Basari mengatakan bahwa setiap kebijakan pemerintah tentu bakal mendapatkan tanggapan baik itu positif maupun negatif.
Namun, menurut dia, yang paling penting adalah bagaimana dampak kebijakan tersebut terhadap kehidupan masyarakat. "Capaian pemerintah bisa dilihat negatif dan positif, tapi yang paling penting melihat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah selama ini. Masih tinggi, sekitar 70 persen," ujar dia.
Jokowi kata dia, akan terus mendorong upaya pemerataan pembangunan, termasuk penyediaan energi yang merata bagi masyarakat.
"Ada beberapa capaian yang menarik kita diskusikan. Soal bagaimana terkait energi, visinya pak jokowi sampai pelosok mendapat pasokan listrik yang baik. Itu kan visi, selama ini berpusat di Jawa, tapi bagaimana mewujudkan sila kelima pancasila," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyindir keras banyak pengusaha infrastruktur suka banting harga agar menang lelang
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyoroti, soal Keppres tentang pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan yang belum juga diterbitkan Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaAnies menantang untuk dilakukan audit pembangunan Sodetan Ciliwung.
Baca SelengkapnyaJokowi mengetahui praktik banting harga demi dapat proyek infrastruktur.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi merasa sudah bertahun-tahun diperbaiki selalu cepat rusak tapi tidak pernah beres.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaSelama ini Jokowi melihat kendala terbesar sulitnya kota menjadi maju pemimpinnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah membangun IKN agar terjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, pembangunan Sodetan Ciliwung akan mengatasi banjir di Jakarta sekitar 62 persen.
Baca Selengkapnya