Said Iqbal: Daya beli masyarakat kenyataannya memang turun, banyak buruh di-PHK
Merdeka.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyoroti klaim pemerintah yang menyebut bahwa daya beli masyarakat tidak mengalami penurunan. Menurut para buruh, penurunan daya beli nyata terjadi dan bukan permainan politik untuk melawan Presiden Jokowi.
"Tidak ada yang menggoreng isu daya beli, bapak presiden, karena memang kenyataannya daya beli masyarakat menurun," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal saat aksi di Patung Kuda Monas, Jakarta, Sabtu (7/10).
Menurut Said Iqbal, penurunan daya beli masyarakat berdampak pada buruh yang akhirnya di-PHK. Pemutusan hubungan kerja dilakukan karena perusahaan harus melakukan efisiensi.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Siapa yang terancam PHK di PT Hung-A Indonesia? Sekitar 1.200 karyawan di perusahaan itu terancam pemutus hubungan kerja (PHK) massal.
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
"PHK besar-besaran di mana-mana. Sekarang darurat PHK, bohong kalau dikatakan pertumbuhan industri mendekati 17 persen. Faktanya PHK terjadi di mana-mana dalam 3 bulan terakhir. Hampir 50.000 di seluruh Indonesia," jelas Said.
Banyaknya toko ritel yang tutup menurut Said Iqbal juga bukan karena peralihan offline ke online. Namun, memang pemerintah kurang mensejahterahkan masyarakat. Maka dari itu banyak bermunculan PHK. "Ini fakta bukan kata pembisik-bisik bapak bapak presiden," kata dia.
"Kerja layak tidak ada, gagal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla," imbuhnya.
Selain itu, Said Iqbal juga menyebut adanya ancaman PHK besar-besaran dengan peralihan pembayaran tol dari uang tunai ke uang elektronik. Dia menyebut, otomatisasi tol mengancam pengurangan karyawan.
Aksi pada Hari Kerja Layak Sedunia ini juga menyoroti rendahnya upah buruh. Said meminta pemerintah menaikkan upah sebesar USD 50.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK pada Januari-Juni 2024 naik 21,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.
Baca SelengkapnyaPengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut dari catatan Kementerian Ketenagakerjaan secara kumulatif sejak Januari-Juni 2024, gelombang PHK telah menghantam 32.064 pekerja.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaIndustri tekstil terus menurun karena produk impor ilegal yang membanjiri pasar dalam negeri.
Baca Selengkapnya