Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saling kritik dan sindir menteri ekonomi kabinet Jokowi-JK

Saling kritik dan sindir menteri ekonomi kabinet Jokowi-JK Jokowi lantik menteri Kabinet Kerja. ©2014 Setpres/CahyoBruri Sasmito

Merdeka.com - Kabinet kerja Jokowi-JK tengah mendapat sorotan publik. Kegaduhan serta saling lempar kritik terjadi di antara para menteri, bahkan melibatkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Semua bermula dari pernyataan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang mengusulkan agar Presiden Joko Widodo membatalkan rencana pembelian pesawat oleh Garuda Indonesia. Alasannya, aksi bisnis tersebut bisa berujung kebangkrutan maskapai pelat merah tersebut.

Tidak hanya itu, Menko Rizal Ramli juga menyampaikan pernyataan yang memancing menteri lain dan Wakil Presiden JK ikut angkat bicara. Yakni terkait rencananya mengevaluasi mega proyek 35.000 MW. Dia menilai program tersebut terlalu ambisius. Setelah dua pernyataan itu, para menteri saling sindir dan mengkritik. Bahkan terang-terangan Menko Rizal Ramli menantang debat Wapres JK.

Pengamat politik, anggota DPR, kalangan akademisi pun ramai-ramai mengomentari kondisi internal kabinet kerja yang mulai gaduh.

Harus diakui, beberapa menteri di kabinet kerja memang cenderung ceplas ceplos. Saling sindir dan kritik sesungguhnya bukan hal baru namun justru makin panas setelah ucapan kontroversi Menko Rizal Ramli. Merdeka.com mencatat beberapa kejadian saling sindir dan kritik di kalangan menteri-menteri bidang ekonomi kabinet kerja Jokowi-JK. Berikut paparannya.

Menteri Sofyan sindir sistem pendidikan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil menyebut, sistem pendidikan di Indonesia harus dikaji ulang. Pasalnya, sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan belum siap berkompetisi.

Menurutnya, pengkajian ulang ini harus segera dilakukan oleh pemerintah. Mengingat Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah di depan mata dan tenaga kerja Indonesia harus sudah siap.

"Sistem pendidikan masih harus dipikirkan ulang. Kenapa semakin tinggi pendidikan semakin dependent, bukan independent. Ini ada yang salah dalam sistem pendidikan kita," ujarnya di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (19/8).

Sofyan mencontohkan, saat ini masih banyak pengusaha berpendidikan rendah. Sehingga dia sempat mempertanyakan manfaat dari pendidikan tinggi.

Selain itu, mantan Menteri BUMN ini bingung dengan penerapan sistem rangking di sekolah. Sebab cara mendidik menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan SDM.

"Apa benar sistem memberi rangking itu? Apa benar? Gimana kita didik anak kita supaya bersiap ke dunia yang enggak pernah kita bayangkan ini," tegasnya.

Menteri ESDM sindir Menko Rizal Ramli

Pernyataan Menko bidang kemaritiman Rizal Ramli mengenai rencana mengevaluasi megaproyek 35.000 MW membuat suasana di dalam kabinet memanas. bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik pernyataan itu yang disebutnya keluar tanpa dipelajari terlebih dulu. Seolah tak mau disalahkan, Menko Rizal justru balik 'menantang' Wapres JK berdebat di depan umum.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memiliki pandangan sendiri. Meski untuk merealisasikannya bukan hal mudah, proyek 35.000 MW harus tetap dijalankan.

Menteri Sudirman Said mengingatkan, jika proyek ini tidak diwujudkan, dampaknya besar ke seluruh rakyat. Sebab, listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Sudirman mengibaratkan pembangunan proyek ini seperti perjuangan yang dilakukan pahlawan dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Dengan memodifikasi pepatah, Menteri ESDM seolah menyindir Menko Rizal Ramli yang sebelumnya menyangsikan implementasi mega proyek ini.

"Lebih 70 tahun lalu para pejuang merdeka atau mati. Kalau kita sekarang 35.000 MW atau mati lampu. Ada pepatah mengatakan, dari pada mengutuk kegelapan baik kita membangun 35.000 MW," tegasnya.

Sindir Rizal Ramli, JK sebut menteri harus paham sebelum bicara

Baru dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli sudah membuat 'gerah' menteri-menteri Kabinet Kerja. Sebab ocehannya yang meminta Presiden Joko Widodo agar menunda pembelian pesawat Airbuss menuai polemik.

Presiden Jokowi sudah menegur kesalahan anak buahnya. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, seharusnya Rizal Ramli memahami terlebih dahulu setiap persoalan sebelum berkomentar.

"Itu sudah ditegur oleh Presiden. Makanya paham dulu, (Garuda Indonesia) tidak pernah beli, baru penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli," kata JK di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8).

JK menegaskan agar setiap menteri harus memahami setiap perkara sebelum mengeluarkan pernyataan atau komentar. Menurut JK, akan berbahaya apabila seorang menteri yang tidak memahami persoalan, lantas mengeluarkan pernyataan.

"Ya tentu semuanya menteri itu harus paham dulu baru bicara, jangan bicara tanpa paham persoalan, itu berbahaya," kata JK.

Menteri Rini minta Menko Rizal tak ikut campur

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno geram Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli ikut mengurusi Garuda Indonesia. Dia mengatakan Garuda Indonesia berada di bawah kewenangannya dan bertanggung jawab pada Menko Perekonomian Darmin Nasution.

"BUMN itu (Garuda) jelas di bawah Kemenko Perekonomian, bukan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Jadi, jangan ada yang mencampuri Garuda di luar Kemenko Perekonomian," kata Rini, saat 'Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Pada Kementerian BUMN TA 2014 dan Pemaparan Sinergi BUMN' seperti dilansir dari Antara, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/8).

Menteri Susi sindir mendag dan menperin

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyindir dua koleganya yaitu Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Kedua kementerian ini disebut masih tertutup soal kebijakan impor garam yang merugikan rakyat kecil khususnya petani.

Dalam pandangan Susi, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian seharusnya terbuka mengenai kebijakan ini dan menjelaskan alasan garam harus diimpor. Pasalnya, petani di dalam negeri selama ini kesulitan menjual garam mereka karena harus bersaing dengan garam impor.

Susi enggan menjelaskan importir yang bermain di balik derasnya keran impor garam. Dia menyebut importir garam dengan sebutan Samurai.

"Itu kementerian perdagangan dan perindustrian harus buat penjelasan. Tidak boleh begitu seharusnya sebagai bisnis garam. Petani kita bisa susah terus dan tidak boleh begitu. Saya mau perdagangan, perindustrian buat data siapa itu Samurai 5 dan Samurai 7," ucap Susi di KKP, Jakarta, Senin (8/12).

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Jawab Isu Suasana Kabinet Canggung Akibat Beda Politik
Presiden Jokowi Jawab Isu Suasana Kabinet Canggung Akibat Beda Politik

Kabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju

Baca Selengkapnya
Tim Anies-Cak Imin Nilai Jokowi Lakukan Pembiaran ke Para Menteri Terlibat Kampanye Prabowo-Gibran
Tim Anies-Cak Imin Nilai Jokowi Lakukan Pembiaran ke Para Menteri Terlibat Kampanye Prabowo-Gibran

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mempolitisasi bantuan sosial

Baca Selengkapnya
VIDEO: Istana Respons Tudingan PDIP Menteri Tak Lagi Nyaman, Ungkap Fakta Sebenarnya
VIDEO: Istana Respons Tudingan PDIP Menteri Tak Lagi Nyaman, Ungkap Fakta Sebenarnya

Ari menyebut kondisi kabinet saat ini masih baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Analisis CSIS Dampak Komposisi Kabinet Prabowo Didominasi Elite Parpol
Analisis CSIS Dampak Komposisi Kabinet Prabowo Didominasi Elite Parpol

Mayoritas para pembantu Prabowo itu berasal dari partai koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kelakar Jokowi untuk HIPMI,
VIDEO: Kelakar Jokowi untuk HIPMI, "Kalau Cawe-Cawe Tidak Apa-Apa!"

Karena terlalu banyak menteri dari alumni HIPMI, Presiden Jokowi menyebut HIPMI adalah Himpunan Para Menteri Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hasto Jawab Isu Menteri PDIP Siap Mundur dari Kabinet Jokowi: Ada Batin yang Kurang Pas
Hasto Jawab Isu Menteri PDIP Siap Mundur dari Kabinet Jokowi: Ada Batin yang Kurang Pas

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, menteri-menteri PDIP merasa ada kondisi batin yang kurang pas saat bekerja di kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Blak-blakan soal Situasi Kabinet Jokowi: Tidak Ada Lagi Gurauan
Mahfud MD Blak-blakan soal Situasi Kabinet Jokowi: Tidak Ada Lagi Gurauan

Mahfud bercerita, biasanya menteri Kabinet Indonesia Maju saling menyapa sebelum rapat kabinet. Kini, tak ada lagi saling menyapa.

Baca Selengkapnya
Jokowi Anggap Kritik Media Jamu Sehat dan Energi Bagi Pemerintah: Ada Yang Halus, Pedas, dan Offside
Jokowi Anggap Kritik Media Jamu Sehat dan Energi Bagi Pemerintah: Ada Yang Halus, Pedas, dan Offside

Jokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menyorot Kabinet Jokowi di Balik Isu Ramai-Ramai Menteri Mundur
VIDEO: Menyorot Kabinet Jokowi di Balik Isu Ramai-Ramai Menteri Mundur

Di mata Jokowi, bukan hal luar biasa dan mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya
Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya
Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya

Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Menteri Kabinet Jokowi Ingin Mundur Lapor ke Megawati | Prabowo-Gibran Jawab Tudingan
TOP NEWS: Menteri Kabinet Jokowi Ingin Mundur Lapor ke Megawati | Prabowo-Gibran Jawab Tudingan

PDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.

Baca Selengkapnya
Potret Budi Karya Saat Rangkul Pak Bas di IKN, 'Mesra' Banget!
Potret Budi Karya Saat Rangkul Pak Bas di IKN, 'Mesra' Banget!

Melihat tingkah laku Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) berkumpul di IKN.

Baca Selengkapnya